Setiap menjelang akhir tahun, khususnya akhir-akhir bulan Desember, kerap kali kita dihebohkan dengan perayaan tahun baru. Â Persiapan terompetlah, makanan lah, minuman, atau juga agenda khusus dalam mengisi acara tahun baru.Â
Bahkan, disela-sela itu, ada juga embel-embel merumuskan resolusi untuk tahun yang akan datang. Tetapi, pertanyaan kita adalah, apakah tahun baru seperti ini, adalah siklus baru dalam kehidupan kita ?
Sekedar contoh. Untuk tim peserta Liga 1, tahun baru adalah peluang baru, tantangan baru, dan juga harapan baru. karena memang, Liga 1 sebelumnya sudah selesai, dan kita akan memulai lagi di tahun 2018 dengan suasana baru, hasil dari perubahan-perubahan tim yang selama ini.Â
Hal ini menggambarkan bahwa tahun baru, memang patut disambut dengan kegembiraan, dengan impian ada harapan baru di tahun depan.Â
Begitu pula dengan siswa di lembaga pendidikan. tahun baru adalah semester baru. Â Peristiwa, nasib, hasil belajar, atau apapun yang sudah terjadi di masa lalu, biarkan menjadi sejarah.
 Tahun baru itu adalah semester baru, dengan catatan akan dinolkan kembali, untuk mengisi lembaran baru pada semester 2. tahun baru bagi seorang peserta didik, adalah siklus kedua dalam satu tahun kalender pembelajaran. Ini pun, masih relevan untuk merayakan tahun baru.
Untuk kalangan PNS, TNI atau Polisi, lain lagi ceritanya. Bila tidak ada pidato presiden mengenai perubahan kebijakan di tahun baru, maka tahun baru adalah siklus rutin yang tidak membuka harapan apapun.Â
Lain lagi, jika Pemerintah menyampaikan pandangan, pidato dan keputusan politiknya untuk tahun anggaran baru, misalnya ada kenaikan gaji, maka tahun baru adalah siklus penting untuk dirayakan.
Sehubungan dengan hal ini, Â apa manfaatnya tahun baru bagi seorang karyawan di perusahaan swasta ? apakah pimpinannya, akan memberikan sentuhan baru, kebijakan baru, atau peraturan baru di tahun baru ? jika tidak ada tanda-tanda kebiasaan seperti itu, maka siklus tahun baru Januarian itu, bukanlah siklus tahun baru kita.
Bagaimana dengan seorang pengangguran ? apakah layak untuk menggemberiakan ada harapan baru di tahun baru ? Â
Kita boleh mengatakan, "tahun baru, kan, akan menjadi peluang baru bagi kita ?" kalimat ini adalah benar. Â Tetapi, jika tidak ada benih yang ditanam, jangan harap ada buah yang akan muncul di tahun baru.Â