Segala puji bagi-Nya. Dialah pemilik cinta. Tiada cinta yang lebih mulia dan utama juga penuh kelezatan kecuali cinta dan rindu akan pertemuan dengan-Nya. Seorang pecinta yang benar-benar cinta akan-Nya sampai mati pun tak akan mampu menyelami hingga dasar samudera rahmat-Nya dan rahmat tersebut tidak akan rela diselami kecuali untuk orang-orang yang benar-benar merealisasikan cinta tadi dengan ketaatan kepada-Nya serta menjauhi larangan-Nya.
Jika kita berbicara tentang cinta, tak akan habis jutaan untaian kata untuk menggambarkannya. Seorang ulama berkata, "cinta adalah menghapus apapun selain kekasih dari hati." Maksudnya, jika cinta telah bersemi dan mekar di dalam hati, hati tidak akan mengingat apapun serta melupakan segalanya kecuali sang kekasih yang selalu ia rindukan. Siapa yang dimaksud kekasih di sini? Tidak ada kasih yang patut dihaturkan kecuali kepada-Nya, Dialah yang Maha memulai dan Maha mengakhiri.
Banyak kita temui di ujung tanduk zaman ini, orang-orang bahkan muda-mudinya berkoar-koar di sana-sini bahkan sok puitis di ladang media tentang cintanya pada sang kekasih. pujaan hati, baru ketika hubungan mereka berakhir; sok sad sok sedih hingga ingin bunuh diri. Tau tau, belum beberapa minggu bahkan beberapa hari hati mereka telah berpaling dan berlabuh pada hati yang baru atau kata lainnya dapat yang baru. Seperti itulah sifat dasar manusia yakni tamak pada hal duniawi juga seperti itulah apabila kita mencintai makhluk-Nya yang fana, lain halnya ketika kita mencintai sang. Pencipta yang tak berawal dan tak berakhir. Cinta-Nya tak memiliki ujung, kekal selama-lamanya.
Akhir-akhir ini cinta sering di kambing hitamkan. Kata cinta sering dilontarkan tanpa dasar yang sesuai dengan hati mereka mulut memang pandai bersilat dan lincah-walau sebenarnya cinta mereka tak berasaskan. cinta yang sebenarnya tapi hanyalah berlandaskan hawa nafsu belaka. Melihat wajah atau rupanya yang elok sudah mengaku cinta, melihat banyaknya harta yang dimiliki sudah. mengaku cinta. Kasihan sekali cinta.
Sepatutnya, sebelum mencintai makhluk kita harus cinta pada khaliqnya dulu. Kita tidak boleh cangkolang (Istilah Maduranya) kepada-Nya. Jika demikian kita sama halnya berbuat ghasab kepada Allah, mengambil atau lebih tepatnya sok memiliki makhluk-Nya tanpa ridha dari-Nya.
Diriwayatkan oleh as-Saqathi, dia berkata, "Pada hari kiamat umat-umat akan dipanggil dengan nama nabi masing-masing. Jadi akan dipanggil 'wahai umat Muhammad', 'wahai umat Musa', 'wahai umat Isa'. Adapun para pecinta akan dipanggil, 'wahai para Wali Allah, mendekatlah kepada Allah.' Hampir-hampir saja hati mereka terlepas karena senang."
Sungguh beruntung orang-orang yang sampai pada maqam demikian. Yahya bin Mu'adz berkata, "Siapa tidak memilliki tiga hal ini, maka dia bukan seorang pecinta. Yaitu memprioritaskan firman Allah diatas ucapan makhluk, mengutamakan menemui Allah diatas menemui makhluk dan mendahulukan ibadah diatas melayani makhluk. Diantara realisasinya adalah tidak merasa sedih kehilangan bagian duniawi dan merasa sedih sekali atas satu detik dalam kelalaian dari Allah."
Ingat! Cinta bukan tentang seberapa indah untai kata yang kita ciptakan untuknya, tapi cinta adalah tentang seberapa istimewa perjuangan yang kita persembahkan untuknya. Ya, cinta sangat butuh perjuangan. Cinta tanpa perjuangan adalah hal yang sia-sia, kita hanya berangan memilikinya tanpa mau berusaha, sebuah hal bodoh yang tak berguna. Cinta penuh tantangan dan ujian. Tapi, jika cinta telah membutakan mata, apalah arti tantangan dan ujian tadi?
Ada sebuah kisah. Sekelompok orang menemui as-Syibli di Maristan, lalu dia menanyakan ihwal mereka, "Siapa kalian?" Mereka menjawab, "Kami pecintamu." Spontan as-Syibli melempari mereka dengan batu, sehingnga mereka melarikan diri. Maka as-Syibli menyeru, "Wahai kalian, seandainya kalian jujur dalam mencintaiku, niscaya kalian tidak akan lari dari ujianku."Â
Allah juga demikian. Dia memberikan ujian kepada hamba-Nya sebagai tolak ukur kecintaan seorang hamba kepada-Nya. Jadi, marilah kita buktikan kecintaan kita kepada-Nya dengan taat dan beribadah kepada-Nya. Jika cinta akan-Nya sudah tercipta, rasa malas, kantuk dan godaan duniawi lainnya akan sirna seketika.