Mohon tunggu...
Mohammad Yayat
Mohammad Yayat Mohon Tunggu... ASN -

penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jual-Beli Followers?

9 Maret 2017   11:57 Diperbarui: 10 Maret 2017   00:00 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Jual-Beli Followers ? Tampaknya ini usaha model baru, memanfaatkan ketenaran suatu akun yang terkenal, bisa melalui macam-macam cara mendapatkan followers, entah itu melalui pornografi, kata-kata provokasi, dan berbagai macam sensasi demi mendapatkan jumlah followers, semula tidak ada yang peduli dengan banyaknya followers suatu akun, mungkin lebih hanya untuk kebanggan pada setiap individu yang mengelola akun tersebut.

Tapi kini, banyaknya jumlah followers bisa dimanfaatkan dengan menjualnya, semula saya berfikir.... Emang ada yang mau beli ya ? Hahahaha tertawa saya, bodoh amatlah siapa juga yang mau beli followers.

Makin kesini, makin mengkhawatirkan kok tiba-tiba banyak sekali akun yang memiliki jumlah jutaan followers, pernahkah kita merasa tidak ada memfollow suatu akun tiba-tiba muncul di timeline ? Ya, akun yang dulunya kita follow untuk lucu-lucuan dan hiburan di dunia maya, karena kita sudah terlalu lelah dengan kelucuan hidup di dunia nyata, eh...

Menghapus jumlah postingan dan following kemudian mengendapkan akun tersebut agak lama, hingga sang followers pun lupa pernah memfollow akun tersebut, kemudian triinggg mereka muncul dengan akun baru ! ya akun baru yang berganti username dan postingannya.

Kemudian akun lama/penjual, menyatakan seolah-olah akun mereka telah di hack atau lupa password, sehingga followers pun kemungkinan akan balik lagi ya minimal mendekati angka sebelumnya lah, belum ada yang mau meneliti lebih lanjut mengenai pola penjualan dan harga transaksi ini, mungkin bisa jutaan, puluhan juta bahkan ratusan juta begitu saja keadaannya sudah semacam menjadi siklus. Wallahualam.

Sebenarnya bukan masalah besar jika akun-akun tersebut digunakan hanya untuk bersenang-senang dan kebanggaan dirinya, nyata-nyata dan sejelas-jelasnya akun-akun tersebut dijadikan sebagai alat politik untuk memprovokasi, memecah belah keadaan bangsa, ya inilah yang terjadi di dunia saat ini, dunia nyata serasa maya, dan dunia maya serasa nyata, akun-akun tersebut sangat mempengaruhi alam pikiran kita dalam menentukan pandangan terhadap individu/kelompok masyarakat/organisasi-organisasi.

Akun-akun tersebut sudah sangat meresahkan, tampaknya saya semakin mengerti pola-pola yang terjadi di dunia maya.

Dan kita pun sudah menjadi bagian dari transaksi tersebut, meskipun kita tidak pernah tau sama sekali.

Semoga ada yang lebih peduli mengenai hal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun