Mohon tunggu...
Mohammad Yayat
Mohammad Yayat Mohon Tunggu... ASN -

penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dimensi Lain

5 Oktober 2016   10:24 Diperbarui: 5 Oktober 2016   11:25 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Suatu Pagi..

Semua persiapan telah dijalani
Hari-hari yang selama ini dinanti hampir tiba.

Meskipun tak jelas kapan itu tiba
Namun tak akan lama lagi waktu itu akan datang.

Aku terbangun dalam kondisi badan yang lelah lemah setelah semalaman bekerja.
Bekerja tak mengenal waktu, yang kutau hanya target saja yang mampu kukejar
Yang lainnya lewat begitu saja.

Aku jalani kehidupan yang sama
Terus-menerus tanpa henti
Sudah kubilang hanya target yang mampu ku kejar
Yang lain hanya lewat-lewat begitu saja

Aku tak merasakan indahnya dunia
Karena aku memang tak mempersiapkan kehidupan di dunia
Aku hanya mempersiapkan bekalku untuk pergi ke dimensi 'sana'
Makanya aku bekerja keras, bukan untuk kehidupan yang indah tapi mempersiapkan untuk hidup yang lebih indah nanti.

Kujalani hari-hari ku seperti biasa di kantorku
Bertemu dengan orang-orang yang biasa juga
Mereka menjadi biasa karena aku sudah terlalu sering bertemu mereka, jadi ya mereka biasa saja bagiku.
Karena sesuatu yang berulang-ulang akan selalu terlihat biasa.

Aku merasa biasa menghadapi hidup ini karena ku tau kehidupan dunia ini ya memang biasa saja.

Tidak perlu meninggi, buat apa ? Karena kita semua manusia tercipta sama.
Tidak perlu merendah, karena tidak ada yang bisa meninggi.
Jangan merasa hebat, kau bukan apa-apa bahkan keberadaanmu tak terlihat jika dilihat dari pesawat yang sedang terbang.

Kenapa masih saja kau mengutamakan dunia ini, sedangkan dunia ini saja tak pernah mengutamakanmu seorang, bayangkan kau bersungguh-sungguh bekerja lelah membanting tulang kesana-kemari hanya untuk kehidupan duniamu ? Hanya untuk kehidupan mu yang paling kuat kau hanya berusia 60 - 70 tahun sisanya kau ditopang dengan tongkat dan bahkan kursi roda.

Kau menikmati kehidupan duniamu, hingga kau lupa jika kau di dunia ini hanya di titipkan saja, kau lupa kau akan kembali pulang ke asalmu, ke dimensi yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun