29 Maret 2023, FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 yang menyisakan sekira 2 bulan lagi.
Dalam rilis pers resmi yang dikeluarkan FIFA melalui situs resmi, tidak ada alasan jelas yang menjelaskan mengapa Indonesia dibatalkan dari status tuan rumah.
Ada hal yang unik bahwa FIFA menyinggung tragedi pada Oktober 2022 yang diartikan sebagai Tragedi Kanjuruhan, maksudnya adalah FIFA mendorong transformasi sepak bola pasca tragedi tersebut.
Banyak yang berspekulasi dicabutnya status tersebut disebabkan oleh penolakan pejabat dan ormas terhadap Israel sebagai 'negara' agresor.
Memang, amanat Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945 tidak bisa dicampakkan begitu saja, meskipun berdalih tetap menerima 'negara' tersebut merupakan politik diplomasi untuk menghentikan invasi terhadap Palestina.
Sayangnya, banyak yang masih belum membaca secara teliti, bahkan ada yang mengatakan bahwa alasan penolakan Israel sengaja ditutup-tutupi.
Bahkan, akun Instagram Ganjar Pranowo (Jawa Tengah) dan I Wayan Koster (Bali) telanjur diserang oleh buzzers dan SJW.
Beda cerita dengan kebanyakan pendapat di Twitter, mereka mengaitkan batalnya status tuan rumah ini dengan Tragedi Kanjuruhan, sesuai dengan makna implisit dari rilis pers FIFA.
Kesannya, mereka lebih memilih membaca terlebih dahulu ketimbang langsung bereaksi, padahal biasanya Twitter dikenal sebagai media sosial tempat dibenarkannya hal yang salah.
Menerawang alasan FIFA
Spekulasi demi spekulasi tumbuh saat pengumuman resmi pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 keluar.
Hampir semua pengguna media sosial Instagram menyalahkan ormas dan pejabat yang menolak kehadiran Israel ke NKRI.
