Bangsa Romawi Kuno merupakan kekaisaran yang sangat besar serta memiliki banyak keahlian yang sangat tinggi dalam bidang kesenian. Masih banyak yang belum mengenal Marcus Vipsanius sebagai pendiri Bangunan Kuno Pantheon? Khususnya dalam bidang bangunan yang telah menemukan sistem beton, sehingga bangunan-bangunan mereka dapat bertahan berabad-abad.Â
Sehingga saat masih dapat ditemukan bekas-bekasnya.Bangunan Romawi dan Yunani hampir memiliki kesamaan dalam bentuk bangunannya. Peninggalan bangsa romawi kuno yang sangat di kenal dari segi bangunannya, tapi tidak hanya dalam bidang arsitektur melainkan dalam segi keunggulan seperti bidang  keilmuan pengetahuan, seni sastra, pemerintahan, militer dan hukum.
Begitu banyak peninggalan romawi kuno salah satunya bangunan yang masih tersembunyi dibalik pembuatannya dan asal muasal pembuatan arsitektur bangunannya. Bangunan yang banyak dikenal salah satunya collosium yang di gunakan sebagai tempat pertunjukan gladiator , limes digunakan sebagai tembok pertahanan yang panjangnya puluhan kilometer, aquaduk merupakan bangunan saluran air bersih dan Bangunan Pantheon difungsikan sebagai rumah para dewa romawi.
Menurut David Watkin dalam buku A History of Westren. Bangunan Pantheon awalnya dibuat pada tahun (25 SM – 27 SM) oleh Marcus Agrippa yang jelas tertulis Portico ( berada di atas tiang depan bangunan) yaitu M AGRIPPA L F COS TERTIUM FECIT. Alasan mengapa bangunan Pantheon dibuat sebagai tempat rumah para dewa romawi. Bangunan pantheon berkali-kali melakukan renovasi dalam arsitekturnya, karena sebelum menjadi rumah para dewa di jadikan tempat pemandian.
Bangunan Pantheon memiliki sejarah yang panjang, direnovasi oleh Septimius Severus dan Caracalla, Pantheon runtuh, seperti halnya banyak bangunan Romawi, setelah konstantinus memindahkan pusat kekaisaran dari Roma ke Konstantinopel. Diawal pembangunanya ternyata di fungsikan sebagai tempat pemandian dan taman-taman. Akan tetapi bangunan awal ini telah di hancurkan pada tahun 80 SM , kemudian di bangun ulang pada tahun 118 M yang sering digunakan sebagai rumah para dewa bagi bangsa romawi. Dalam buku The Pantheon: Design, Meaning, and Progeny By William Lloyd MacDonald.
Bangunan Pantheon awalnya dibangun oleh Marcus Vipsanius Agrippa 25 SM – 27 SM untuk merayakan kemenangan ayah mertuanya kaisar Agustus di Actium atas Antony dan Cleopatra yang terletak di Martius. Dengan membangun tersebut akan membuat ayah mertuanya tambah gembira dalam perayaan pesta tersebut
Bangunan aslinya berbentuk persegi panjang dan menghadap ke selatan.Tujuan utama membangun bangunan Pantheon di gunakan sebagai tempat rumah para dewa romawi. Konstruksi dari bangunan ini sangatlah rumit, cermerlang dan asli. Dasar  stuktur bangunan ini  mengunakan struktur Bersring Wall(dinding pemikul).
Dalam pembanguanan Pantheon dibuat dengan model klasik oleh Marcus Agrippa di tahun 25 SM, mengunakan bentuk yang simestris dengan 3 baris pilar korintus, 8 baris di bagian depan dan 2 baris lipat dan bagian atas berbentuk pedimen segitiga. Dari seluruh pilar-pilar granit dan marmer merupakan bagian dari imperium romawi itu merupakan kubah pantheon yang di lengkapi dengan lubang terbuka di bagian atas yang disebut oculus. Kegunaan lubang dibagian kubah sebagai masuknya sinar matahari yang di percaya dapat mengilhami para seniman , penulis dan para arsitek.