Untuk mencapai kesetaraan dalam kepemimpinan, diperlukan langkah-langkah konkret yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pertama, perlu ada perubahan budaya di tempat kerja dan masyarakat yang mengakui nilai-nilai kepemimpinan yang berbeda-beda, baik yang dikaitkan dengan maskulinitas maupun feminitas. Stereotip gender harus dihilangkan, dan kualitas seperti empati, kolaborasi, dan komunikasi harus dilihat sebagai kekuatan dalam kepemimpinan.
    Kedua, kebijakan yang mendukung perempuan, seperti cuti melahirkan, program mentoring, dan sistem kerja fleksibel, perlu diperkuat dan diperluas. Lingkungan kerja yang inklusif memungkinkan perempuan untuk berkarier tanpa harus memilih antara kehidupan pribadi dan profesional. Lebih dari itu, pendidikan dan pelatihan yang setara bagi perempuan di semua sektor, khususnya di bidang-bidang strategis seperti STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), juga sangat penting.
    Ketiga, perempuan harus didorong untuk mengambil peran-peran kepemimpinan sejak dini melalui pendidikan dan pelatihan. Pemberdayaan perempuan muda, baik di sekolah maupun komunitas, dapat membantu membangun rasa percaya diri dan keterampilan kepemimpinan yang akan bermanfaat di masa depan.
Penulis : Greyseldha Intan Naurra Nahya dan Mohammad Jordan Fadhel Alatas
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI