Mohon tunggu...
Mohammad Febryan Khamim
Mohammad Febryan Khamim Mohon Tunggu... Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Saya adalah mahasiswa Departemen Matematika ITS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tim REACH ITS Inovasikan Program Pendampingan Anak Binaan Lapas

25 September 2025   17:41 Diperbarui: 25 September 2025   17:41 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 anak binaan memamerkan hasil karyanya dan menjelaskan maknanya pada misi Creativity

Keterbatasan pendampingan anak binaan dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) yang disebabkan oleh tingginya jumlah anak binaan dan keterbatasan dukungan sumber daya berdampak pada rendahnya self-esteem dan resilience anak binaan. Menjawab hal tersebut, tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menghadirkan program pembelajaran berbasis misi 'REACH' untuk meningkatkan self-esteem dan resilience anak binaan. 

Ketua tim REACH Elvina Khoirunisa Alim mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan di LPKA Kelas I Blitar ini beranjak dari jumlah anak binaan nasional berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang mencapai 174.432 anak. Sementara itu, lembaga binaan masih memiliki keterbatasan dukungan psikologis, sumber daya manusia, dan anggaran. Permasalahan tersebut menjadi pemantik Elvina bersama tim untuk berkontribusi mengatasi tantangan yang tengah dihadapi masyarakat, dalam hal ini LPKA Kelas I Blitar. 

Beberapa anak binaan ketika mengikuti debat sederhana pada misi Act
Beberapa anak binaan ketika mengikuti debat sederhana pada misi Act

Untuk menjawab tantangan tersebut, imbuh Elvina, Tim REACH merumuskan program pendampingan yang mencakup lima misi, yakni Risecognize, Engagement, Act, Creativity, dan Hope. Berdasar pada prinsip teori well-being atau PERMA, program ini bertujuan untuk menyusun rangkaian pembelajaran yang meningkatkan partisipasi dan ketertarikan anak untuk belajar, sesuai kebutuhan kontekstual anak binaan. 

Rangkaian program yang berlangsung selama September 2025 ini diawali dengan misi Risecognize yang mengajak peserta untuk mengenali potensi diri lewat sesi journaling, sesi forum berbagi, dan penulisan surat untuk diri sendiri. Misi ini diharapkan mampu menjadi pijakan yang membangun kesadaran diri anak binaan. "Lewat menulis, anak binaan menuangkan semua perasaan dan pikiran yang selama ini belum tersedia wadah untuk mengungkapkan," jelas Elvina. 

Beberapa anak binaan sedang mencoba menyelesaikan tantangan secara tim pada misi Engagement
Beberapa anak binaan sedang mencoba menyelesaikan tantangan secara tim pada misi Engagement

Mahasiswa Departemen Matematika ITS tersebut melanjutkan bahwa misi Act merupakan misi yang menekankan keberanian menyampaikan pendapat serta pengambilan keputusan yang bertanggung jawab melalui latihan debat dan roleplay yang terstruktur. Sementara itu, misi Creativity dapat menggali potensi kreativitas anak binaan melalui karya sederhana yang dibuat. "Anak binaan diberikan kebebasan untuk membuat apapun sesuai kreativitas berdasarkan peralatan yang disediakan," tuturnya. 

Lebih lanjut, sambung Elvina, terdapat pula misi Engagement yang mendorong anak binaan untuk dapat  bekerja sama, berkomunikasi, dan saling menghargai dalam sebuah tim. Harapannya, anak binaan dapat beradaptasi dengan baik ketika telah menyelesaikan masa tahanan. Pada misi terakhir, terdapat misi Hope yang mendorong anak binaan merumuskan mimpi dan rencana nyata pascareintegrasi dengan menuliskan target personal di flashcard harapan. 

Seorang anak binaan mencoba menyelesaikan tantangan puzzle pada misi Engagement
Seorang anak binaan mencoba menyelesaikan tantangan puzzle pada misi Engagement

Salah satu staf seksi pembinaan LPKA Kelas I Blitar, Riska Latifatul, mengapresiasi atas pendekatan program REACH yang terstruktur sehingga dapat dipahami dengan baik oleh anak binaan. Program ini juga berhasil menarik perhatian anak binaan sehingga mereka mengikuti program dengan senang hati tanpa ada paksaan. "Program ini membawa kebermanfaatan nyata karena anak binaan dapat mengenali diri dan menemukan mimpi mereka," ucapnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun