Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perjalanan Membuang Suntuk ke Lombok Utara

7 Mei 2023   18:24 Diperbarui: 7 Mei 2023   22:38 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu pagi, 7/5/2023, saya mencoba membuang rasa suntuk dengan jalan-jalan untuk menemui keluarga yang tinggal di Lombok Utara. 

Perjalanan dari Lombok Timur itu bertujuan mengambil bantuan untuk keperluan acara sembilan hari meninggalnya salah seorang paman saya. Untuk acara seperti ini biasanya banyak keluarga memberikan bantuan bahan makanan untuk menjamu tetamu yang hadir dalam acara sembilan hari. Ada yang memberikan bantuan dengan beras, kelapa, pisang, dan ada pula yang menyumbangkan uang sampai kayu bakar.

Dengan menumpang mobil bak terbuka kami berangkat sekitar pukul 6 pagi. Perjalanan menuju Lombok Utara ditempuh melalui simpang empat Sweta (Lombok Barat) lalu berbelok ke Utara melalui Gunungsari. Jalur ini menjadi alternatif paling dekat dari kampung saya di Lombok Timur menuju Lombok Utara.

Dari Gunungsari perjalanan terus melewati Kekait. Dari sini jalanan menuju Lombok Utara mulai menanjak dan berliku. Salah satu belokan jalan di tempat ini cukup ekstrem. Orang-orang setempat menyebutnya panggang lindung (panggangan belut). Mereka menamakan demikian mungkin karena bentuknya seperti belut yang tengah menggeliat saat dipanggang di atas bara. Melintas di jalan ini, pandangan mata hanya tertumpu pada lebat pepohonan hutan, lereng bukit yang terjal, dan tebing sungai yang dalam.

Perjalanan ini bagi saya cukup menegangkan. Sopir mengendarai mobil seperti pembalap formula. Mobil melaju bagai dikejar setan. Kaki sopir seperti tidak pernah pindah ke pedal rem. Laju mobil serasa tidak berubah. Saat melintas pada tikungan dan jalan lurus mobil melaju seakan dengan kecepatan yang sama.

Perjalanan pun tiba pada titik tertinggi jalur menuju Lombok Utara. Tempat ini disebut Pusuk dan menjadi salah satu area istirahat. Saya tidak ingat waktu yang dibutuhkan untuk tiba di tempat ini.

Pusuk merupakan titik rehat orang-orang yang melintas di jalur ini. Para pelintas dapat bersantai melepaskan penat sambil memesan kopi, tuak manis, atau makan pada lapak yang berjajar di pinggir jalan. Sejenak saya dan rombongan singgah untuk mengisi lambung karena tidak sarapan pagi. Wilayah ini sudah menjadi bagian dari kabupaten Lombok Utara.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Berada di ketinggian yang dikenal sebagai daerah wisata Hutan Pusuk, suasana alam terasa nyaman. Pepohonan yang rindang dan hawa ketinggian yang sejuk membuat para pelintas akan merasa betah duduk berlama-lama. Di sini pula Anda bisa bercanda dengan monyet-monyet nakal dan jenaka.

Perjalanan dari Pusuk menuju Lombok Utara tidak lagi menanjak. Jalan mulai menurun dan masih berkelok. Jalurnya masih melintas di lereng-lereng gunung. Di sebelah kiri jalan ada lembah curam menghijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun