Sekolah adalah bagian dari pendidikan, selain itu manusia adalah bagian dari yang berfikir. Sebagai manusia ketika disandingkan dengan pendidikan maka yang dimaksud ialah bagaimana untuk mengenal dirinya.
Mengenal diri dapat juga dikatakan sebagai suatu upaya untuk mengetahui potensi-potensi yang ada dalam dirinya, selain itu makna pendidikan sendiri kalau disandingkan dari luar diri manusia dapat bermakna tergantung pada visi misi yang diharapkan.
Sampai di sini, terdapat satu pertanyaan dalam dunia pendidikan dewasa ini. Yakni pendidikan sebagai alat untuk mencerdaskan atau sebagai alat untuk menyamaratakan, menyeragamkan, atau mengaburkan sama sekali potensi yang ada dalam diri manusia.
Pastinya dari dua pertanyaan di atas, memiliki pula dua alasan kuat untuk mengungkapkan apa yang dimaksud, begitu juga dengan apa yang dihasilkan dari dua tujuan pendidikan tersebut. Pertanyaan pertama berfokus pada tujuan pendidikan yang seharusnya mencerdaskan manusia dan yang kedua ialah mempertanyakan apa yang telah dihasilkan oleh pendidikan dasawarsa ini.
Ketika pendidikan menghasilkan manusia yang dapat merealisasikan potensi yang dimiliki manusia, dan pendidikan yang menghasilkan manusia yang asing atas kemampuan mewujudkan kehidupan.
Dua perbandingan ini sama-sama melahirkan suatu kehidupan yang umum dikenal dengan kapitalisasi, kompetisi, liberalisasi kehidupan. Yang mana di sana adanya ialah yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.