Pergunakanlah Umurmu dengan Baik

Artikel : Pergunakanlah Umurmu  Dengan Baik

 

Bahwasanya ada seorang Badui bertanya pada Rasululloh saw," Wahai Rasululoh siapakah orang yang terbaik?" beliau bersabda : "Man thola umruhu wa khasuna 'amaluhu" (HR At Tirmidzi) Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.

Yang dimaksud Rosululloh SAW dengan amal adalah segala perbuatan baik yang diperintahkan oleh Alloh dan Rasul-Nya. Setiap perbuatan yang didalamnya ada unsur taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan akal sehat serta masyarakat menganggapnya sebagai perbuatan terpuji, maka itulah yang dimaksud dengan amal baik. Itupun, jenjang waktu pelaksanaanya sangat panjang terbentang, yaitu sepanjang usia seseorang.

Dalam kehidupan seseorang ada yang berumur Panjang dan ada yang berumur pendek,sekarang bagaimana kita ini menggunakan umur ini  agar bermanfaat untuk orang lain.

Umur ini ibarat buah pete ada yang Panjang juga padat berisi,ada yang Panjang tidak semuanya padat berisi Umur Manusia seperti itu ada yang berumur Panjang dia mempergunakan hidupnya untuk berbuat kebaikan ada yang berumur Panjang dia pernah berbuat kesalahan. Bagaimana kita memanfaatkan umur ini agar berguna untuk orang lain yaitu dengan cara mengisinya dengan berbagai kebaikan.Berbuat kebaikan bukan hanya bersedekah tapi bisa diisi dengan hal hal yang bermanfaat laiinya.

Contoh membantu dengan tenaga seperti ada sebuah masjid sedang direnovasi atau sedang dibangun tidak bisa membantu dengan uang tapi membantu dengan tenaga yaitu ikut serta dalam pengecoran masjid,pencarian dana ataupun dengan mengemukan ide ide yang bersifat membangun dan untuk kemaslahatan umat islam

Hal hal seperti inilah yang secara tidak langsung dapat menghasilkan pahala dan ke ridhoan dari Allah SWT. Banyak sekali kegiatan kegiatan laiinya yang banyak dan bermanfaat untuk mengisi sisa umur ini agar bermanfaat untuk orang lain.

Karena kualitas dan kuantitas kebajikan yang dilakukan setiap orang tidak sama bahkan diibaratkan seperti air hujan yang mana yang dapat menyuburkan tanah dan tumbuh-tumbuhan , apakah tetesan yang pertama kali ataukah yang terakhir.

Akhirnya marilah kita senantiasa berkaca kebelakang melihat apakah yang telah kita laksanakan sehingga kita akan memperbaiki kebajikan yang akan datang.