Mohon tunggu...
moh akilnur
moh akilnur Mohon Tunggu... pejuang enterpreneur masa depan 2038

moh akil nur hakim mahasiswa akuntansi syariah uin walisongo semarang dengan hobi menganalisis investasi masa depan dan membaca situasi keadaan pasar di dunia digital

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Rebo Pungkasan di Desa Lebaksiu Lor Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal

23 November 2021   14:34 Diperbarui: 23 November 2021   14:46 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tradisi Rabu Punkasan di desa Lebaksiu Lor di distrik Lebaksiu berlangsung pada datangnya bulan  Sapar atau (Bulan Jawa). Menurut masyarakat Lebaksiu Lor, bulan Sapar adalah bulan yang buruk mengapa demikian? Karena mereka percaya Allah SWT akan mendatangkan malapetaka yang besar bagi umatnya dikenal dengan istilah mudun 1000 blai/ seribu keburukan yang akan terjadi. 

Yang unik dari adat rebo pungksan ini adalah menarik untuk dibahas, Masalah yang dibahas dalam uliah kerja nyata ini  adalah: (1) Bagaimana ritual adat Punkasan pada hari Rabu bagi komunitas pendukung? (2) Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam Upacara Adat Punkasan Rabu untuk Masyarakat Pendukung?

Sumber data survei ini adalah dari tetua desa, perangkat desa, dan masyarakat desa. Data berasal dari wawancara dengan tetua desa dan pendukung masyarakat adat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, teknik observasi, dan dokumentasi. Penyajian hasil analisis data dengan analisis deskriptif.

Rabu diakhir tanggal, tradisi Punkasan memiliki bentuk ritual, fungsi, makna dan nilai simbolik (nilai agama, nilai sosial, nilai moral, nilai moral, budaya bagi masyarakat pendukungnya. Ada rasa nilai). Bentuk ritual tradisi Punkasan pada hari Rabu terdiri dari lima bentuk: tradisi Lecrecan, tradisi sholat Duha, tradisi Rajahan, tradisi Suramethan, dan tradisi ziarah ke Gunung Tanjung. 

Fungsi sosial, agama dan budaya yang terkandung dalam Tradisi Punkasan pada hari Rabu adalah sebagai upaya perbaikan sosial, sebagai suksesi norma sosial, sebagai integrasi sosial, sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Sebagai upaya untuk mendapatkan keberkahan hidup melalui  pendekaan kepada Tuhan yang Maha kuasa. Dan sebagai perlindungan budaya. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Punkasan pada hari Rabu antara lain: Nilai religi: Mendidik doa dan syukur; 

Nilai sosial: Mendidik, berbagi makanan dengan sesama, Berdoa dan berinteraksi bersama; Nilai moral: pembangunan yang bertanggung jawab dan adil. Nilai moral atau kepribadian: mendidik, menghormati leluhur, menghormati orang lain; nilai budaya: pendidikan keamanan dan kepatuhan terhadap warisan moral.

Tradisi Pungkasan hari Rabu di Desa Lebaksiu Lor seharusnya menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Tegal untuk melakukan penelitian tentang tradisi Desa Lebaksiu Lor khususnya Kecamatan Lebaksiu untuk pengembangan seni budaya di wilayah Tegal. 

Dalam kunjungan KKN  dibeberapa warga sekitar serta sesepuh desa juga direkomendasikan bagi guru untuk digunakan sebagai bahan ajar pembelajaran bahasa Jawa di sekolah. 

Selain itu, kajian hari Rabu tentang tradisi Punkasan di Desa Lebakshiu Loa di Kabupaten Lebakshiu pada masa pemerintahan Tegal hendaknya dapat digunakan oleh kajian-kajian lain sebagai acuan penelitian dan pengembangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun