Pikiran yang sehat, akan menghasilkan tindakan yang manfaat dan bermakna. Karena itulah tinggalkan pikiran yang membuatmu lemah, dan peganglah pikiran yang memberi kekuatan bagimu.
Begitu juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai warganegara -pelajar - yang baik, perlu sejak dini mengedepankan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi dan golongan.
"Dengan cara itu, kita menjadikan budaya baik itu menjadi modal dalam pembangunan manusia seutuhnya," papar Sri Nugroho,S.IP, MM, Kadishubpora Klaten, dalam seminar budaya Kebinnekaan Global, di SMPN 6 Klaten, Rabu (15/4/2024).
Menurutnya, mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan diri sendiri atau golongan, jika sudah tertarik dalam saudari, maka akan menjadi kebiasaan. "Dari biasa kemudian akan menjadi budaya. Budaya positif untuk kepentingan bangsa dan negara," papar Nugroho.
Walau Beda, Tetap satu juga
Dikatakan, negara kita diketahui memiliki ragam, budaya, suku ras dan antar golongan yang tersebar di pelosok penjuru. Keberegaman ini menjadi modal yang kuat menuju Indonesia beradab.Â
"Bhineka Tunggal Ika, waupun kita memiliki perbedaan, namun tetap satu, bangsa Indonesia yang bermartabat, "tukas Nugroho yang pernah Pj Kadisdik Klaten ini.
Pengenalan keberagaman, lanjut Nugroho merupakan sebuah langkah demi terjadinya kolaborasi yang menghasilkan demi kebaikan bangsa ke depan. "Pelajar suka tidak suka nantinya yang akan menikmati dan mengembangkan keberagaman menjadi modal pembangunan," tandas Nugroho.
Dorongan dari dalam
Sementara itu, guna meningkatkan kemampuan pribadi dorong dirimu sendiri, atau dorongan dari dalam, akan mampu merubah pikiran kita demi kebaikan untuk berbuat."Selalu tanamkan dalam pikiranmu, bahwa dirimu harus terus berjalan tanpa henti.
Tidak masalah seberapa lambat kamu berjalan selama kamu tidak berhenti," tukasnya.Â