Mohon tunggu...
Mochammad Al Ikhsan
Mochammad Al Ikhsan Mohon Tunggu... Bankir - Economic Research

Finance and Banking Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Menyuruh Orang

29 Mei 2020   16:38 Diperbarui: 29 Mei 2020   16:37 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Baik kali ini saya akan memberikan salah satu gagasan saya dalam menyuruh orang lain dengan benar. Menyuruh/memberi perintah/mendelegasikan adalah dimana kita membuat orang lain melakukan sebuah kegiatan guna memudahkan tujuan kita, sebelumnya kita sepakat bahwa tidak ada hubungan "Majikan dan Bawahan" artinya pembahasan kali ini secara umum atau general. Kembali ke memudahkan tujuan, maka dengan adanya sebuah instruksi tadi diperlukan insentif dan punishment guna memperlancarkan intruksi yang akan digunakan. Saya misalkan dengan intruksi orang tua ke anak. Sebuah monolog ditampilkan:

  • Ibu: " Tedi, belikan ibu nak ayam satu kilogram di warung Bu Iyem",
  • Ibu: " Tedi, belikan ibu nak ayam satu kilogram di warung Bu Iyem nanti kalau sisa uangnya kamu ambil"

Maka kira-kira pembaca sebagai Tedi akan senang mengambil opsi mana? (kalau saya pasti nomor dua) inilah yang disebut insentif. Namun perlu digaris bawahi bahwa tidak selamanya insentif itu baik dalam melancarkan intruksi kita, maka diperlukan sense of justice seorang instrukstor kapan dan dimana dia ambil iniasi untuk instruksi. Saya misalkan lagi dengan monolog antara Bos dengan pegawainya:

  • Bos: " Parto, kerjakan tugas deadline marketing esok sabtu ya"
  • Bos: " Parto, kerjakan tugas deadline marketing esok sabtu ya, nanti dihitung lembur"

Sekali lagi semua orang senang akan insentif, bagaimana dengan punishment atau pemberian hukuman? Sebuah monolog ditampilkan

  • Ibu: " Tedi, belikan ibu nak ayam satu kilogram di warung Bu Iyem"
  • Ibu: " Tedi, belikan ibu nak ayam satu kilogram di warung Bu Iyem, awas kalau gak mau ibu balikin ke rahim ya"
  • Bos: " Parto, kerjakan tugas deadline marketing esok sabtu ya"
  • Bos: " Parto, kerjakan tugas deadline marketing esok sabtu ya, awas kalau gak dikerjakan nanti kena SP lho ya"

Sebuah punishment memang diperlukan kalau pelit insetif, namun ada sebuah kasus di mana konsep insentif dan punishment dapat berjalan.

"Bagi yang bisa mencapai target akhir bulan dengan menjual satu miliar ponsel maka akan diberi hadiah menjadi bos, dan kalau gagal maka dipecat dan di blacklist sekeluarga"

Jadi anda mau insentif apa punihsment?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun