Mohon tunggu...
Mochammad Syihabbudin M.Pd
Mochammad Syihabbudin M.Pd Mohon Tunggu... Guru - Founder: Ruang pendidikan

Menulis itu curhat paling total dalam sebuah perjalanan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kenapa Harus Mendaki Gunung?

25 November 2020   20:42 Diperbarui: 25 November 2020   20:50 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebuah lembah yang saat hidup ini temui, sebuah lubang besar yang sering menghadang di depan, sebuah dinamika kehidupan yang begitu banyak cerita, begitu banyak hal yang tidak biasa terjadi, permasalahan yang datangnya bertubi, keramaian yang membuat jiwa ini semakin kacau dan kegundahan dalam memikirkan masa depan, membuat diri ini tak bisa berpikir jernih, membuat otak ini tak bisa beristirahat pada akhirnya hidup itu perlu ketenangan, hidup itu perlu adanya kesepian, mencintai alam, menghargai diri sendiri dan menarik sebentar dari keramaian.

Banyak orang bilang keramaian akan membuat kita semakin berkembang, banyak yang bilang membahagiakan orang lain akan membuat kita sempurna dan berpikir yang besar membuat kita berkembang. 

Yaa itu memang sebuah impian semua orang untuk melakukan hal itu hal besar yang harus kita mulai dari hal kecil, sebuah perjalanan panjang yang memerlukan adanya pengorbanan, ketenangan dan solusi untuk terus berpikir positif. Tepat pada titik perjalanan ini sudah berumur 24 tahun lamanya dan rasanya kekacauan, akan masa depan membuat diri ini ingin sekali pergi ke suatu tempat di mana aku ingin bersentuhan langsung dengan diri sendiri dan pergi dari hiruk pikuk keramaian.

Begitu besar harapan yang ada di pikiran membuat diri ini ingin beristirahat sejenak, mengambil nafas diudara segar, dan lebih mencintai negeri ini ketimbang mencintai mantan hehe. Dan jawabannya ada gunung. 

Kenapa harus naik gunung? Bukannya gunung bukan tempatnya manusia, bukannya gunung bukan tempat yang nyaman untuk beristirahat dan bukanya gunung itu sulit untuk didaki. 24 tahun aku hidup di keramaian dengan begitu canggihnya teknologi yang membuat diri ini selalu membanding- bandingkan dengan orang lain, yang membuat diri ini semakin hancur, yang semakin hari semakin kacau, lantas ketika digunung seperti itu mungkin itu sebuah solusi untuk lebih mencintai diri kita sendiri, lebih mencintai alam, dan yang penting gunung mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang menyenangkan tanpa teknologi. 

Aku tau semuanya akan baik- baik saja ketika aku turun dari gunung, semuanya tidak akan berubah ketika aku tidak ada, aku memang sengaja menarik diri dan aku ingin mencintai hidup ini apapun pendapatmu aku akan terus berusaha untuk untuk pergi ke sana, karena aku tau di sana tempatnya damai, digunung tempatnya kita intropeksi diri. 

Pada dasarnya manusia itu mempunyai sifat psikologis yang perlu kita jaga agar tidak berdampak buruk bagi jiwa kita. Kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan pengalaman baru dan kebutuhan ingin mengetahui siapa diri kita sebenarnya.

Pada awalnya aku juga berpikiran kenapa harus mendaki gunung? Mungkin semua orang di luaran sana akan menilai aku buang- buang waktu, sebuah perkerjaan yang tidak baik dan semuanya akan memaknai suatu hal yang negatif. Yaah memang benar kebanyakan orang di sekitar ini akna berkata demikian, lantas kenapa aku terus dan terus naik gunung jawabannya mudah yaitu akan tidak akan merasakan suatu hal perubahan terbesar ketika kamu tidak berada dititik yang sama yakni berada di atas gunung dan mempelajari semua prosesnya sambil lebih mencintai diri sendiri.

Jawaban yang sangat sederhana ketika aku ditanya perihal itu, karena aku tau betul orang lain hanya suka mengomentari tanpa berani untuk melakukannya, di atas gunung aku merasakan hal yang berbeda, di atas gunung aku merasakan bahwasanya proses itu memang benar- benar harus kita lalui kalau ingin suatu hal yang indah, dan di atas gunung aku juga merasakan hidup serba keterbatasan, bagaimana tidak terbatas, di atas gunung tidak ada toko, di atas gunung juga gak bisa beli makanan , minuman online dan di atas gunung juga tidak internet dan listrik.

Belum lagi belajar hikmah dari sebuah proses pendakian, mulai dari persiapan, perjuangan mengitari bukit, dan sebuah perjuangan kehabisan air di atas gunung. 

Sebuah ilmu yang tidak akan pernah kita dapat kalau hanya belajar di dalam kelas, di dalam kelas mungkin kalian akan diajari sebuah ilmu, teori dan itu tidak akan membentuk kalian sampai ke titik tertinggi kalau kalian ingin menjadi orang yang yang dapat beradaptasi di masyarakat belajarlah di dalam kelas dan di luar kelas salah satunya belajar dari proses pendakian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun