Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Mengecek Daftar Penerima Vaksin Pertama, Anda Termasuk?

2 Januari 2021   08:41 Diperbarui: 2 Januari 2021   08:49 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Mengecek Daftar Penerima Vaksin/tangkapan layar

Pemerintah telah berkomitmen untuk melakukan vaksinasi covid 19 terhadap seluruh penduduk negeri ini. Untuk pelaksanaan nya, tentu tidak berbarengan. Ada yang mendapat giliran pertama, ada yang giliran berikutnya. 

Pelaksanaan vaksinasi tersebut akan dilaksanakan awal tahun 2021 ini, karena vaksinnya memang sudah mulai datang. Jika Anda penasaran apakah ikut kelompok pertama atau berikutnya, Anda dapat mengecek daftar nama penduduk negeri ini yang akan mendapatkan vaksinasi pertama. 

Sebetulnya, berdasarkan keputusan menteri kesehatan RI (KMK) nomor HK. 01.07/MENKES/12757/2020 tentang Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019, peserta vaksinasi pertama sudah dikirimi SMS secara serentak. Pengiriman dilakukan pada hari Kamis tanggal 31 Desember 2020.

Jika Anda ingin mengecek nama Anda, begini caranya. 

1. Anda harus masuk atau mengakses laman atau web Peduli Lindungi dengan tautan https://pedulilindungi.id/cek-nik.

2. Masukkan nomor NIK. 

Cara Mengecek Daftar Penerima Vaksin/tangkapan layar
Cara Mengecek Daftar Penerima Vaksin/tangkapan layar
3. Isi kode Captcha, kemudian klik selanjutnya. 

4. Akan muncul pemberitahuan status NIK Anda terkait sudah termasuk calon penerima vaksin gratis atau belum. 

Penerima vaksin gratis dikabarkan dilarang untuk menolaknya.  Memang sempat santer penolakan vaksin dari beberapa kelompok karena alasan yang tidak rasional, sehingga pemerintah memang perlu mengultimatum bahwa vaksinasi memang wajib untuk setiap warga negara. 

Mereka yang belum belum sudah mendeklarasikan akan menolak vaksin adalah mereka yang pada awalnya mengkritik pemerintah ketika pemerintah belum memutuskan untuk membuat vaksinasi ini gratis. 

Dengan demikian, kaum penolak vaksinasi adalah mereka mereka yang di luar pemerintahan. Hanya untuk kepentingan politik mereka belaka. Padahal konsekuensi nya cukup berbahaya bagi seluruh warga negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun