Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ciptakan Teman Ngobrol Imajiner

3 Juni 2020   08:59 Diperbarui: 3 Juni 2020   09:01 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis itu susah. Harus mikir. Harus ngerutin dahi. Harus sendiri. Harus sepi. 

Ah, jadul. 

Menulis itu gampang. Segampang kita ngobrol bersama teman. Kalau ngobrol bisa berjam-jam tanpa jeda, kenapa menulis tidak berhalaman-halaman? 

Caranya gimana? 

Itulah yang mau saya tulis sebagai tips hari ini. Kali ini. Saat ini. 

Saya bisa menghasilkan lima tulisan singkat dalam satu hari. Bahkan lebih. Tulisan-tulisan yang saya pajang di Kompasiana. Dulu, setiap hari dia tulisan untuk koran. Tapi, setelah koran banyak berguguran, cukup untuk Kompasiana. Ringan ditulis, enak dibaca. 

Ilmu menulis saya, saya turunkan dari ilmu ngobrol saya. Kebetulan, waktu mahasiswa dulu, kalau diskusi (ngobrol dalam bahasa keren) bisa sampai larut malam, bahkan bisa ketemu pagi lagi. Jadi, saya menulis seperti sedang diskusi bersama satu teman, dua teman, bahkan berlima. Hanya saja, teman diskusi saya dalam menulis, baik artikel opini maupun cerita nyastra, selalu bersifat imajiner alias palsu alias hantu. 

Saya duduk bukan untuk menulis. Saya selalu duduk untuk berdiskusi dengan teman-teman imajiner yang sudah saya ciptakan dan sekarang sedang duduk di depanku. Mereka garang-garang. Ingat menghajar argumen-argumen yang sudah ku persiapkan dengan baik dan teliti. 

Saya akan mulai diskusi dengan sebuah pengantar. Mulailah saya tak tik menulis pengantar. Temanya. Mengapa tema itu yang diambil. Dan konteks kekinian tema itu. 

Jika sudah diberi pengantar, saya akan terus menulis, tapi sumbernya sudah berasal dari teman imajiner. Mereka membantah apa yang saya sajikan. Kadang mereka juga saling membantah diantara mereka sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun