Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bencana Bukan Takdir Semata

7 Agustus 2019   05:32 Diperbarui: 7 Agustus 2019   05:38 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Persoalan kita,  sebagai umat beragama,  adalah menganggap bencana sebagai takdir.  Akhirnya,  kita tak berbuat apa-apa dan hanya serta selalu disuruh berpasrah belaka. 

Harusnya,  bencana juga dijadikan pembelajaran.  Lihat saja,  Jepang.  Negeri yang juga dijuluki sebagai negara gempa karena terlalu sering gempa terjadi di sana. 

Orang orang Jepang tidak pernah menganggap sebagai takdir belaka, terus berpasrah.  Gempa di Jepang dipelajari secara ilmiah.  Juga dicari solusi solusi ilmiahnya. 

Tak mustahil jika gempa yang terjadi di Jepang memunculkan aneka penemuan ilmiah.  Dan pada akhirnya,  gempa di Jepang mampu diminimalisir korban yang diakibatkan nya. 

Sedangkan di negeri ini,  gempa selalu menjadi bencana tanpa pembelajaran apa apa karena hanya dibiarkan sebagai takdir belaka dan di pasrah ini saja.  Korban selalu ada,  bahkan memprihatinkan. 

Sudah saatnya,  kita mengubah cara pandang kita terhadap bencana.  Mari kita pelajari bencana yang sering terjadi di negeri ini. 

Sehingga suatu saat nanti,  bencana di negeri ini akan melahirkan berjuta ilmuwan.  Dan di sisi lain,  tak ada korban. 

Kenapa tidak? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun