Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Analisis

BPN Gak Punya Bukti

23 Mei 2019   21:38 Diperbarui: 23 Mei 2019   21:50 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Berat emang untuk membuktikan kecurangan.   Tapi,  harus dilakukan oleh BPN,  jika benar ingin memperoleh kemenangan setelah dalam rekapitulasi manual kpu dinyatakan kalah telak. 

BPN jangan hanya teriak curang tapi tanpa bukti.  Apalagi kalau menggunakan bukti kliping berita.  Alangkah naifnya,  karena kalah cerdas sama anak SD. 

Siapa yang menuduh harus membuktikan tuduhan nya.   Bukti juga harus jelas.   Kalau BPN berteriak ada kecurangan,  maka tugas BPN pula untuk membuktikan tuduhan nya itu. 

Gampang membuat tuduhan.   Apalagi jika tuduhan itu sengaja dibuat hanya untuk membuat kekacauan.   Apalagi kalau tuduhan itu dibuat hanya untuk membakar emosi para pengikut setia nya. 

Pemilu sesuatu yang biasa.  Pilpres juga dilaksanakan setiap lima tahun sekali.   Masih akan panjang daftar nya.   Sehingga tak usahlah mati-matian untuk pemilu, apalagi sampai mati beneran sampai merasa sebagai seorang mujahid segala. 

Jika pemilu saat ini kalah, tinggal tunggu lima tahun lagi.  Kan rileks.   Tak ada permusuhan apalagi rebutan surga. 

BPN harus siap kalah.   Siap mrnang juga harus siap kalah.  Tapi sayang,  lebih banyak orang yang siap banget menang tapi gak siap banget untuk kalah.  Sehingga, setelah tahun kalah, langsung menyusun intrik hanya untuk meredam kekalahan yang menyakitkan itu. 

BPN sudah kalah di KPU.   Terima saja,  tetapi tetap berupaya keras menang di MK.  Jangan malah belum apa apa sudah melegitimasi lembaga yang sudah dibuat dan disahkan bersama itu. 

Kalau di MK tak bisa membawa bukti kuat untuk mendukung tuduhan nya,  sebaiknya Terima saja hasil Pilpres.   Kalau niatnya memperlama ketegangan di negeri ini,  walaupun tak punya bukti apa apa kecuali potongan koran,  sebaiknya sebaliknya.   Tak usah ke MK.  Toh sudah pasti kalah karena tak punya bukti kuat. 

BPN harus rasional.   Jangan ikuti logika setan setan gundul.   

Upaya kalian demo mulu bermakna Anda tak siap kalah.   Dan demo bisa berdampak luas.   

Orang waras ogah demo.   Biar mereka yang bodoh bodoh saja. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun