Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menemukan Rocky Gerung

21 April 2019   16:10 Diperbarui: 21 April 2019   16:25 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemilu kali ini, bukan pemilunya Jokowi atau Prabowo.   Mereka berdua sudah pernah berduel berdarah-darah di tahun 2014, bahkan Prabowo sudah lebih dulu, dengan mendampingi Megawati di tahun 2009,sehingga seluruh penghuni negeri ini sudah kenal luar dalam terhadap mereka berdua. 

Pemilu 2019 ini menemukan sosok baru yang cukup fenomenal.   Seorang yang tadinya tak dikenali.   Seseorang yang tadinya hanya bergaul di kalangan terbatas. 

Tiba-tiba, orang itu menyeruak dan mengalahkan semua pendekar yang sudah lebih dulu melanglang jagat perpolitikan.   Dia itu adalah Rocky Gerung. 

Saya sendiri mengenal nama dia cukup lama.   Walaupun hanya samar samar saat saya masih mahasiswa tingkat mula pada awal tahun 1990-an.

Lalu,  menemukan kembali sosok dia di Youtube ketika dia memberi materi di Megawati Istitut.   Pemikiran dia saya simak di youtube Megawati Istitut,  cukup lancar dan menarik.   Dan yang paling jelas,  dia independen.   Terlihat dari materi dan penjelasan nya. 

Dan di pemilu 2019 ini,  Rocky Gerung betul-betul fenomenal.   Karena dia ikut berdiri di keramairiuhan pemilu.   Hantaman yang dilakukan nya tidak tanggung tanggung.   Salah satu kandidat yang sekaligus presiden petahana. 

Pilihan kata dia benar benar vulgar.   Menohok langsung di jidat para pemuja Jokowi.   Sehingga perlawanan terhadap Rocky juga terasa cukup keras. 

Mengaku independen, tapi ketika sasaran kritik hanya ke sebelah, maka tafsir pun langsung mengarah kepada nya sebagai partisan

Kata kata dia bombastis.   Pasti tak bisa dipahami oleh orang orang kampung.   Anak-anak sekolah setingkat SMA saja masih gelagapan menentukan arah kata kata Gerung. 

Jika di kubu Jokowi diserang,  maka secara otomatis kubu Prabowo bertepuk tangan.   Seolah olah ada utusan dewa yang sengaja diturunkan untuk membantu perjuangan nya ke istana yang telah dua kali gagal. 

Rocky Gerung sendiri non-muslim.   Tapi,  pemujanya justru muslim-muslim yang selama ini mengidentifikasi dirinya sebagai representasi muslim beneran.   Rocky justru diberi panggung di sebuah perguruan tinggi Islam, bahkan ada video dia sedang bicara di sebuah masjid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun