Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Daging Babi Juga Halal

13 Desember 2017   18:40 Diperbarui: 13 Desember 2017   18:47 10321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak selamanya daging babi itu haram.  Tidak!  Hanya orang yang kurang pikir yang tidak memahami jalan pikiran ini.  Atau mereka yang sesat pikir. Atau mungkin otaknya agak sengleh.

Beragama juga harus dan wajib pakai otak.  Makanya, orang gila tak bisa dan tak boleh dibebani kewajiban agama apa pun.  Karena orang gila memang tak punya pikiran.  Otak ada, tak bisa digunakan untuk berpikir.

Maka, daging babi pun bisa halal.  Kapan?  Ketika dalam keadaan darurat.  Ketika kita sedang berada di padang pasir.  Kita kehabisan bekal.  Tak ada yang bisa menyelamatkan nyawa kita atau anggota rombongan kita yang tersesat itu, dan hanya babi satu-satunya yang ada di gurun pasir itu, maka daging babi itu pun bisa kita makan demi menyelamatkan nyawa manusia.  Tuhan memberi keringanan.

Apa hubungannya dengan difteri?

Difteri atau beberapa penyakit lain memang harus dicegah dengan vaksin.  Kalau tidak menggunakan vaksin maka akan terjadi penyebaran.  Dan negara sudah pasti harus hadir menyelamatkan warganya dari penyakit itu.  Itulah tugas negara.

Tapi, anehnya, berita-berita hoaks tentang vaksin disebabkan cukup masif.   Bahkan ada yang menggunakan alasan agama untuk menggagalkan program pemerintah untuk keselamatan warga.  Mereka, penyebar hoaks sepertinya tertawa-tawa dengan penderitaan warga m,asyarakat demi ambisi politiknya atau dendam politiknya.

Vaksin sudah dijelaskan oleh menteri sebagai hal yang halal.  Bahkan vaksin itu juga tidak berakibat mematikan seseorang.  Tapi, penjelasan ini tertelan oleh berita vaksin bisa mematikan dan vaksin haram.

Maka tertawalah kalau masih bisa tertawa ketika seorang artis melarang anaknya diberi vaksin.  Kasihan generasi masa depan itu kalau sampai terkena atau tertular penyakit hanya karena kebodohan orangtuanya dalam memahami agamanya.

Kalau pun, sekalilagi kalaupun, vaksin itu terbuat dari sesuatu yang haram, maka bisa diibaratkan seperti daging babi di atas.

Ayo, selamatkan generasi masa depan negeri ini dari difteri.  Jangan sok agamis atau beragama dengan nalar yang salah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun