Mohon tunggu...
Mochamad Akbar
Mochamad Akbar Mohon Tunggu... Universitas Negeri Semarang

Merupakan mahsiswa yang menyukai kepenulisan dan berupaya mengembangkan kemampuan menulis di berbagai kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa UNNES Sukses Menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Limbah Minyak Jelantah

27 September 2025   00:43 Diperbarui: 27 September 2025   00:43 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Demonstrasi Pembuatan Produk Lilin Aromaterapi (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2025)

Permasalahan mengenai timbunan sampah yang terus meningkat merupakan isu lingkungan yang masih menjadi problematika di Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah timbulan sampah di Indonesia menembus angka 34,1 juta ton per tahun. Dari jumlah timbulan sampah tersebut, 35,2% atau setara 11,069 juta ton diantaranya belum terkelola sehingga dapat membahayakan lingkungan di sekitar tempat pembuangan sampah. Salah satu jenis sampah yang masih belum terkelola dengan baik adalah sampah residu seperti minyak jelantah.

Melihat fenomena ini, mahasiswa Universitas Negeri Semarang mengambil inisiatif melakukan sebuah kegiatan pengolahan limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai ekonomi yakni lilin aromaterapi. Kegiatan ini diberi nama JELANGI (Jelantah Jadi Lilin Wangi) yang dilaksanakan pada 12 Agustus 2025 bertempat di Balai Desa Kauman Lor. Acara ini mengundang 20 warga Desa Kauman Lor sebagai partisipan dengan mengambil perwakilan dari dua dusun yang ada, yakni Dusun Krajan dan Dusun Getas. Program ini digagas oleh dua mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yaitu Diah Putri Sesilia dan Aji Hermawan selaku penanggung jawab utama acara.

Dalam acara pembuatan lilin aromaterapi ini, kegiatan dimulai dengan memberikan pemaparan terkait urgensi pengelolaan minyak jelantah, bahaya minyak jelantah, serta peluang bisnis dari produk olahan minyak jelantah. Pemapatan materi ini bertujuan memberikan materi pengantar terkait minyak jelantah dan bahayanya jika tidak terkelola dengan baik. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Demonstrasi ini juga dibuat interaktif karena peserta dapat mempraktikkan beberapa tahapan dan bertanya kepada pemateri. Terdapat beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam demonstrasi, yaitu sebagai berikut.

  • Bahan: minyak jelantah, asam stearic, sumbu lilin, minyak esensial, krayon, gelas kaca, plastik kemasan, pita kawat, stiker, dan pita.
  • Alat: panci, pengaduk, timbangan digital, gelas ukur, kompor, stik kayu.
  • Metode pembuatan produk:
  • 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Beberapa persiapan awal adalah sebagai berikut.
  • - Timbang atau ukur seluruh bahan sesuai dengan kebutuhan pembuatan satu resep lilin.
  • - Lubangi stik kayu di bagian tengah sebagai penyangga sumbu lilin.
  • 2. Siapkan sumbu lilin yang dikaitkan dengan stik kayu.
  • 3. Campurkan asam stearic dengan minyak jelantah
  • 4. Nyalakan api dan aduk terus campuran bahan hingga menjadi homogen. Tanda bahwa kedua bahan sudah tercampur sempurna adalah nantinya larutan bewarna bening seperti minyak pada umumnya.
  • 5. Masukkan krayon yang sudah diserut dan minyak esensial secukupnya. Untuk krayon masukkan sekitar 7 gram atau hingga warna terlihat sesuai keinginan. Sedangkan minyak esensial dimasukkan sebanyak 5 ml atau sampai wangi dari minyak esensial tercium.
  • 6. Jika sudah tercampur merata, matikan api. Perlu diingat bahwa pencampuran bahan tidak boleh sampai larutan mendidih. Setelah itu, masukkan larutan lilin ke gelas kaca untuk wadah lilin.
  • 7. Beri jarak antara batas atas larutan lilin dengan ujung sumbu lilin. Lalu diamkan lilin hingga dingin. Waktu pendinginan yang dibutuhkan sekitar 1.5 jam sampai 2 jam.
  • 8. Beri stiker pada gelas kaca sebagai branding produk.
  • 9. Kemas lilin dengan plastik kemasan, ikat dengan pita kawat dan hias juga dengan pita hias.
  • 10. Produk lilin siap didistribusikan maupun dijual.
  • Pada kegiatan ini, setelah demonstrasi dilakukan, pemateri juga memaparkan peluang bisnis produk lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Pemaparan peluang bisnis ini membahas biaya baku, biaya tetap dan overhead produksi serta analisis HPP serta BEP. Hal ini guna memberikan gambaran kuat terkait peluang bisnis yang diinisiasikan.
  • Pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini merupakan sebuah upaya yang sangat
  • potensial dalam mengurangi timbunan sampah minyak jelantah di lingkungan. Tidak hanya itu, produk ini juga dapat dijadikan ide bisnis yang sangat menguntungkan. Berdasarkan perhitungan analisis keuangan, dimana dengan harga jual produk sebesar RP15.000 dan produksi sekitar 200 pcs, keuntungan penjualan produk bisa menembus angka > Rp1.400.000 per bulan. Hal ini membuat peluang bisnis dari produk sangat tinggi. Sebagai penguat, pihak Desa Kauman Lor juga menjadikan produk akhir dari program kerja Jelangi ini sebagai opsi dalam pembuatan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) dikarenakan potensinya yang baik secara ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun