Mohon tunggu...
Mkhusni Alwi
Mkhusni Alwi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Berlaku Boros Itu Buruk

16 Mei 2017   14:17 Diperbarui: 16 Mei 2017   14:30 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Lembaga keuangan umat

            Assalamu’alaikum Wr. Wb.

            Dalam kesempatan kali ini saya akan menulis tentang cara membelanjakan uang dengan baik yang bertujuan agar pembaca secara bijak memakai uang dan tidak suka hidup boros. dengan berlandaskan hadist-hadist. Selamat membaca.

Penjelasan yang berlandaskan hadist kepemimpinan

عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّىِّ – صَلَّى اللَّهُ عَليه و سلم – اَنّهُ قالَ  اَلاَ كُلُّكُمْ مَسْءُوْ لٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَا لأَمِيْرُ اَلَّدِى عَلَى اَلنَّسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْاُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْؤُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِىَ مَسْؤُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدَ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْؤُولٌ عَنْهُ أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِه     رواهُ مسلم    

        Artinya : dari ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesungguhnya bersabda: sesungguhnya Rasulallah SAW bersabda: setiap orang adalah pemimpin bagi dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara adalah pimpinan atas rakyatnya dan akan dimintai pertanggung jawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanyai perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang istri adalah pimpinan atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanyai perihal tanggung jawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggung jawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggung jawabannya (HR. Muslim).

            Dari hadits diatas kita bisa mengetahui tentang apa inti yang ada pada hadits tersebut. Sebenarnya hadits ini berbicara tentang etika kepemimpinan dan tanggung jawab seorang pemimpin. Dalam hadits ini yang paling pokok dalam masalah kepemimpinan adalah tanggung jawab yang di pikul oleh seorang pemimpin. Semua yang hidup di dunia ini di sebut sebagai pemimpin. Karena, setiap orang pasti memiliki tanggung jawab, meskipun itu hanya memiliki tanggung jawab kepada dirinya sendiri. Contohnya seperti yang di sebutkan oleh hadist tersebut: seorang suami bertanggung jawab penuh atas anggota keluarganya, seorang istri bertanggung jawab atas rumah tangga dan kepada anak-anaknya. seorang atasan bertanggung jawab kepada bawahannya, dan seorang presiden, bupati, gubernur bertanggung jawab kepada rakyat yang dipimpinnya, dan sebagainya.

            Menjadi seorang pemimpin kita dituntut untuk bisa bertanggung jawab atas apa yang di amanahkan seorang yang kita pimpin. Dan menjadi seorang pemimpin harus pintar-pintar dalam mengolah keuangan. Janganlah memakai uang terlalu boros ataus memberikan uang terlalu berlebihan, cukup kasih uang secukupnya dan yang paling utama adalah mengutamakan kebutuhan primer dari pada kebutuhan skunder. Karna, jika kita selalu menuruti kebutuhan sekunder itu tidak akan ada habisnya keinginan kita. Contoh saja kita hari ini menginginkan barang A yang baru keluar atau barang yang lagi trending. Nah, jikalau kita sudah membeli barang itu pasti kita memiliki keinginan lagi untuk membeli suatu barang kita inginkan dan barang itu sebenarnya kalau kita tidak membeli itu ya tidak apa-apa. Begitulah mengapa mengutamakan kebutuhan sekunder sering membuat kita boros dalam mekanisme keuangan kita. Mengutamakan kebutuhan primer adalah salah satu cara yang paling baik yang bisa di lakukan dalam mengatur keuangan. Oleh karna itu, adapun beberapa cara lain yang bisa di lakukan dalam mengatur keungan dengan professional untuk hidup yang lebih baik, yakni: 1). Tujuan anda : pertama yang harus di lakukan adalah dengan cara menetapkan apa tujuan anda kedepan. Bisa dengan menabung dan lain sebagainya. 2). Membuat catatan keuangan : dengan laporan keuangan kita bisa mengetahui tentang seberapa boros kita memakai uang dan bagaimana kita kedepan mengatur agar tidak boros. Karena allah itu melarang seorang yang berbuat boros. Seperti dalam Al-qur’an surat Al-isro’ ayat 27 yang memiliki arti sebagai berikut: “sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada tuhannya.”(QS. Al-isro’: 27).

            Nah, jadi kita sebagai seorang umat islam sangat tidak di perbolehkan berlaku boros seperti apa yang di sebutkan oleh ayat Al-Qur’an tersebut. Namun, jikalau kita boros kepada kebaikan misalkan infaq dan sodaqoh itu sangatlah dianjurkan oleh agama. Dalam suatu maqolah terdapat suatu pendapat. Beliau berkata “wong sugih niku engkang boros sodaqhoh” arti indonesia (orang yang kaya itu adalah orang yang boros dalam bersodaqhoh).

            Mungkin itu saja yang bisa saya bahas dalam artikel kali ini. Saya sebagai penulis sangatlah meminta maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan. Sekian dari saya semoga bermanfaat.

            Amin.

            Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun