Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kuliah Subuh Indahnya Masa KecilKu

2 April 2023   21:10 Diperbarui: 2 April 2023   23:53 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliah Subuh di PDM Wonogiri. Dokpri 

Oleh Muhammad Julijanto 

Ketika aku masih kecil di kampung halaman saya selalu memanfaatkan Ramadan menjadi momentum yang bahagia, bisa berkumpul bermain dengan teman sebaya.

Kita berjalan setelah Salat Subuh di pematang sawah,  melihat pemandangan berjalan bersama-sama teman-teman setelah Kuliah Subuh di SD Muhammadiyah Argasoka Banjarnegara, di mana dari rumah ke SD tempat pengajian berlangsung kurang lebih satu setengah kilometer berjalan kaki di tengah gelap pagi dan dinginnya udara pagi yang menusuk pori-pori. 

Pada saat itu polusi udara belum terlalu banyak, bahkan tidak ada polusi, karena orang satu kampung yang punya kendaraan bisa dihitung dengan jari tangan. 

Sehingga udara sejuk pagi sangat luar biasa begitu selesai Salat Subuh rombongan anak-anak kecil berhamburan saling lari dan kejar untuk buruan sampai di tempat Kuliah Subuh di shof atau barisan depan yang langsung bisa menyaksikan dari dekat narasumber penceramah yang berasal dari ibukota kabupaten.

Para penceramah dari kabupaten menyajikan berbagai macam tema dan topik yang dibahas dan ada yang serius,  ada yang lucu, banyak puisi, banyak nyanyian yang dibawakan dan banyak nilai-nilai yang mereka tanamkan yang bersumber dari ajaran Alquran dan As-sunnah serta kisah-kisah teladan dari para Salafus Shalih yang dibawakan oleh para penceramah.

Bagi anak desa pengetahuan yang disampaikan oleh para penceramah dari kota merupakan sesuatu pengetahuan yang satu-satunya menjadi sumber referensi dalam keberagaman yang kami jalani pada saat itu.

Tahun 1980an,  tahun tersebut kondisi desa atau Kampung masih cukup gelap gulita karena penerangan yang ada menerangi Kampung kami hanya listrik yang berasal dari Diesel yang dihubungkan di tengah-tengah kampung sehingga akses penerangannya sangat terbatas di titik-titik tempat tertentu. Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih absen belum hadir berikan layanan penerangan umum.

Pengetahuan yang diperoleh dari penceramah Kabupaten memberikan pengetahuan yang genuine terhadap keagamaan yang saat itu teknologi internet belum ada komunikasi hanya melalui radio HT yang dihubungkan dengan kabel dari kampung satu dengan kampung yang lain dan undangan pengajian disampaikan secara tertulis yang disampaikan dengan pesan berantai dari takmir Masjid satu ke takmir masjid berikutnya sehingga informasi ini sampai kepada jamaah.

Saat itu jurnal Ramadan belum secanggih saat ini yaitu ada buku khusus yang diberikan kolom-kolom bagi siswa SD dan SMP untuk membuat suatu resume dari pidato atau ceramah para narasumber dari berbagai daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun