Seorang korban dampak gempa dan tsunami di Desa Malei, Kecamatan Balaisang Tanjung, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) dikabarkan meninggal dunia akibat kelaparan. Hal ini karena minimnya bantuan logistik pasca bencana di sana.Â
Mendengar kabar duka tersebut, sejumlah portal media online yang berafiliasi dengan pihak oposisi langsung 'menggorengnya'. Tanpa etika dan rasa kemanusiaan, mereka memanfaatkan situasi itu untuk menyerang pemerintahan Presiden Jokowi.
Kita tahu bahwa meninggalnya korban bencana karena kelaparan itu sungguh menyedihkan dan memprihatinkan. Namun, hal itu memang juga karena kondisi medan yang sulit untuk dijangkau.Â
Pendistribusian bantuan logistik ke Palu dan Donggala diakui mengalami sejumlah kendala, seperti terbatasnya akses komunikasi dan padamnya aliran listrik, akses alat berat terbatas dan kondisi jalan yang rusak (amblas dan longsor) sehingga beberapa lokasi masih belum tersentuh bantuan.
Sejauh ini, pihak Pemerintah terus mengupayakan penyaluran logistik kepada para korban dengan mengerahkan seluruh unsur, baik dari Pemerintah Pusat, Pemda setempat, relawan dan Ormas. Akan tetapi dampak gempa dan tsunami yang parah memutus akses menuju lokasi.
Upaya pemerintah, relawan dan berbagai unsur ini tidak main-main, mereka bekerja siang dan malam tanpa lelah untuk menolong para korban, juga menyalurkan bantuan ke sejumlah lokasi.Â
Kalaupun ada kekurangannya, kita seharusnya sangat maklum. Bahkan, kalau bisa kita turut membantu sebisanya. Bukan malah menyerang pemerintah, yang telah bekerja keras.Â
Portal media online seperti eramuslim.com ini sebagai provokator. Mereka adalah pembuat kegaduhan dan media propaganda pesanan oposisi untuk mengangkat pemberitaan negatif tentang Pemerintah. Kita tahu Eramuslim ini memiliki kepentingan memecah belah antara masyarakat dengan Pemerintah untuk kepentingan pihak-pihak oposisi.
Di tengah situasi darurat seperti saat ini, rasa kemanusiaan dan empati harus dibesarkan. Solidaritas sosial dikuatkan, bukan malah saling menyerang untuk kepentingan politik.Â
Mari kita saling bekerjasama untuk membantu para korban dengan melepaskan ego politiknya masing-masing.