Mohon tunggu...
Yani Anggraini
Yani Anggraini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - MizzYani Bukittinggi - Sumatera Barat

Penyuka kopi hitam pekat yang jatuh cinta pada untaian kata-kata. Twitter : Mizzyani_12 Instagram : Mizzyani_12 & Cerita_mizzyani

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menemukan Makna Hidup dalam Penderitaan

12 Oktober 2020   19:55 Diperbarui: 12 Oktober 2020   20:36 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Nourabooks.co.id

Lantas, mulailah playing victim. Menyalahkan keadaan. Yaa, gpp juga sih sesekali. Pertanyaannya, mau sampai kapan ? Hingga akhirnya saya seperti menemukan oase,  buku ini menawarkan perspektif baru, bahwa penderitaan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tanpa penderitaan dan kematian, hidup manusia tidak sempurna.

Tidak mengapa mengalami penderitaan. Tidak usah disangkal. Menurut Victor E.Frankl, jika seseorang ditakdirkan untuk hidup menderita, dia harus menerima penderitaan tersebut sebagai tugasnya, tugas yang tunggal dan unik. 

Tidak ada orang yang bisa mengurangi atau menanggung penderitaannya. Namun, dengan catatan jangan menderita karena alasan sepele, seperti galau akut  karena falling in love with people we can't have, itu sama saja menyakiti diri.

Ia menekankan kitalah yang tentukan sendiri apakah akan menyerah atau berjuang mengatasi kondisi yang dihadapi. Manusia tidak sekadar hidup, tetapi dia selalu memutuskan bentuk hidup yang akan dijalaninya, menjadi apa dirinya pada detik berikutnya. 

Nyatanya keberanian tidak melulu berpatok ketika harus beradu fisik dengan musuh, menghadapi seluruh penderitaan pun butuh keberanian. Berani meminimalkan perasaan lemah serta takut. Meneteskan air mata bukanlah pertanda lemah. Air mata merupakan simbol keberanian paling besar, berani untuk menderita. Jadi, tidak usah malu untuk menangis. 

Segala sesuatu yang tidak membunuhku, membuatku jadi lebih kuat - Nietzsche

Hanya satu hal yang kutakutkan, aku tidak cukup layak untuk penderitaan ini - Dostoevski

Victor E.Frankl  melalui teori Logoterapi, yang diambil dari bahasa Yunani, Logos yaitu makna. Proses Logoterapi, melalui karya, tindakan, pengalaman, kala mencintai seseorang, bahkan kala diliputi nestapa. 

Tak lupa, ia menuliskan pentingnya optimisme. Sikap ini memungkinkan manusia mengubah penderitaan menjadi keberhasilan dan sukses, rasa bersalah sebagai kesempatan perbaikan diri, serta dorongan bertindak penuh tanggung-jawab. 

Kalau kamu masih bertanya-tanya tentang makna hidup atau butuh perspektif lain atau setidaknya butuh penyemangat diri , buku Man's Search for meaning memenuhi itu semua.

Judul : Man's Search for Meaning

Penulis : Victor E.Frankl

Penerbit : Noura Books (Mizan Publika)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun