Mohon tunggu...
Mitzy
Mitzy Mohon Tunggu... Traveler

Penikmat sejarah, seni dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Trip

Mengunjungi Monumen Titik Nol Anyer-Pamanukan

28 Juni 2025   17:34 Diperbarui: 28 Juni 2025   17:34 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Titik Nol Anyer - Pamanukan (Dok :  Pribadi)

Monumen titik Nol Anyer - Pamanukan adalah  sisa reruntuhan menara suar yang ada di desa Cikoneng, kecamatan Anyer, kabupaten Serang Banten yang lebih dikenal dengan nama mercusuar Cikoneng. Pada awalnya, mercusuar Cikoneng ini dibangun pada tahun  1825, namun hancur dan runtuh saat terjadi letusan gunung Krakatau pada tahun 1883 yang memicu gelombang Tsunami.

Pada saat itu 27 agustus 1883, gelombang tsunami yang dahsyat mencapai ketinggian 40 meter menewaskan puluhan ribu orang dan menghancurkan banyak desa di selat Sunda. Mercusuar Cikoneng pun hanya menyisakan pondasinya saja dan sekarang dijadikan monumen yang menjadi saksi bisu bencana alam tersebut. 

Pada tahun 1885 pada masa pemerintahan Raja ZM Willem III, mercusuar Cikoneng kembali dibangun sekitar 50 meter dari lokasi mercusuar yang lama dan masih digunakan hingga saat ini untuk panduan navigasi bagi kapal-kapal terutama saat malam hari ataupun pada saat cuaca buruk. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun