Mohon tunggu...
denbagusesumitro
denbagusesumitro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tukang Bangunan

den bagus bagi kalangan masyarakat jawa bisa bermakna ganda yaitu tuan muda atau "tikus wirok" tikus besar dan hitam plus jelek. maka jika mungkin setiap tulisan saya mungkin akan menjadi sindiran baik dan buruknya manusia dan dunia.......piss karena saya bisa jadi manusia ataupun tikus wirok

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Informasi Bebas Menghacurkan atau Membangun Kemanusiaan?

15 Februari 2018   01:04 Diperbarui: 15 Februari 2018   03:15 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 "Jaman Now nggak ngerti berita terupdate, nggak gaul habis deh....!"  Itulah kalimat yang akhir akhir ini sering saya dengar di lingkungan saya. Anak-anak hingga ibu-ibu sering kali mengucapkan hal ini sebagai expresi bahwa begitu mudahnya informasi dapat kita akses bahkan di gengaman tangan.

          Mulai dari berita perceraian artis hingga fluktuasi harga saham di belahan dunia lain sana dengan mudah kita akses. Ironinya di negeri ini, informasi mengenai perkembangan ekonomi dan politik hanya menjadi pajangan media mainstream maupun online dan tidak menjadi sebuah kebutuhan akan informasi (Basi). 

Kebanyakan berita sekarang yang menduduki rating tinggi adalah berita yang sifatnya gossip (digosok makin sip), baik gosip mengenai selebriti, petinggi negara bahkan gossip daleman rumah tangga yang diumbar menjadi konsumsi publik. Yang lebih miris lagi berita yang mengandung unsur hoax serta kemalangan orang lain menjadi bahan terkini untuk disiarkan, diperbincangkan dan memenuhi hingga dalam gengaman tangan kita.

             Hal ini didukung pula dengan kemudahan mengakses informasi melalui media sosial maupun media online yang tak jarang diragukan kebenaranya, kembali lagi gossip yang semakin digosok semakin sip. Selain itu internet atau dunia maya menawarkan penghasilan tambahan bagi mereka yang mampu menyajikan sugguhan berita yang menarik baik berupa video ataupun tulisan tanpa peduli dapa kwalitas beritanya. 

Dukungan penghasilan lebih dan cenderung lebih besar karena dihitung dalam satuan dolar bagi veloger, blogger sangatlah menjanjikan. Bahkan tak jarang industri informasi pun latah menaguk dolar melalui iklan yang mereka hasilkan dari informasi yg mereka produksi.  Hal inilah yang akhirnya tak jarang menjadikan mutu berita tidak menjadi hal utama dan penting lagi. Berita atau informasi yag ditampilkan cenderung hanya mengikuti tuntutan pemirsa yang haus akan informasi sepele dan recehan yang sekedar menjadi hiburan semata.   

          Tidak jelas benar darimana hal ini bermula, yang pasti saat ini arus informasi mempunyai dua sisi mata pedang, yang jika tidak diwaspadai menjadikan sebuah peradaban manusia akan tergerus dan bergeser. Semisal saat ini jika terjadi tindak kriminalitas bukan ditanggulangi atau diatasi melanikan justru direkam dengan smartphone dan upload ke medsos. 

Apalagi bila sebuah peristiwa menjadi berpotensi heboh (viral) semua orang mencoba menampilkan informasi tersebut dari berbagai angle yang mungkin belum tentu valid kebenarannya. Jurnalis dadakan akan muncul diberbagai medsos  dengan harapan menghasilkan dolar. Mengabaikan akurasi yang akan menuai hoax atau bahkan dimanfaatkan untuk menebar hoax yang mungkin  bisa berakibat matinya silahturahmi, persodaran, toleransi bahkan kedamaian akan hancur bila tidak bijak untuk menyebarkan informasi atau memilah informasi yang kita terima.

           Namun juga tidak menutup mata bahwa media sosial dimana informasi beredar menjadi sebuah gerakan moral untuk mempertahankan  silahturahmi, persodaran, toleransi, dan Perdamaian. Sebuah contoh gerakan berbuat baik yang muncul dalam group facebook seperti  ICJ (Info Cegatan Jogja) MIK Semar (Media Informasi Kota Semarang) yang membuahkan berbagai hal baik. Seperti munculnya satgas yang siap kapanpun membantu masyarakat yang sedang mengalami musibah dijalanan. 

Selain itu media informasi ini juga menjadi ajang bertemunya orang banyak tidak hanya salaing membantu namun juga tak jarang membuah deal bisnis baik kecil hingga besar. Selain itu media media semacam ini juga menjadi sarana menyampaikan kritik dan masukan bagi pemerintah atau sesama warga kota.

            Memang akhirnya media sosial sebagai wadah tersebarnya informasi tidak selamanya buruk. Terbukti ada dua sisi mata pedang yang menyertai peredaran informasi bebas melalui dunia maya. Dua sisi itu menjadi kekuatan informasi bebas tersebut, dimana jika kita mampu memanfaatkanya akan mejadi sumber gerakan kebaikan serta sarana saling berkomunikasi dan silahturahmi. 

Dan apabila kita justru terseret dalam arusnya maka kita justru akan tercabut dari kodrat kita sebagai manusia yang merupakan mahluk sosial yang saling membutuhkan. Lalu menjadi pertanyakan kita semua  sebagai penerima informasi, pengguna informasi dan sekaligus penyebar informasi apakah informasi bebas menghancurkan atau membangun kemanusiaan?. Jawabannya ada dalam diri anda dan saya  sebagai pribadi yang bebas. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun