Mohon tunggu...
Mitha Agustin
Mitha Agustin Mohon Tunggu... Editor - La Tahzan

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Intelegensi

9 Mei 2021   09:20 Diperbarui: 9 Mei 2021   09:51 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

intelegensi dapat dipahami sebagai keahlian berpikir secara abstrak, menyelesaikan permasalahan dengan memakai simbol verbal, keahlian dalam belajar serta membiasakan diri dengan pengalaman -- pengalaman hidup tiap hari. Dalam pemikiran tradisional intelegensi lebih berorientasi pada ukuran pemikiran serta pemecahan permasalahan, sehingga banyak standar test yang dibesarkan dalam mengukur bentuk -- bentuk intelegensi.

Intelligence Quotient( Intelligence Quotient(IQ)) merupakan sebutan universal yang digunakan dalam memahami sifat dan pikiran yang mencakup beberapa keahlian, semacam keahlian dalam menalar, merancang, menyelesaikan permasalahan, berpikir abstrak, menguasai gagasan, menggunakan bahasa, energi tangkap, serta belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan keahlian kognitif yang dipunyai oleh manusia. Kecerdasan bisa diukur dengan memakai perlengkapan psikometri yang biasa disebut dengan uji Intelligence Quotient(IQ). Intelegensi anak dipengaruhi oleh banyak aspek.yaitu aspek genetik, aspek gizi serta aspek lingkungan.

Genetik merupakan salah satu aspek atau faktor yang sangat memastikan kecerdasan seseorang anak merupakan generasi( herediter).

Gizi, sebagian hasil penelitan meyakinkan kalau makanan ialah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan anak. Pertumbuhan kecerdasan anak berkaitan erat dengan perkembangan otak, sebaliknya aspek utama yang mempengaruhi perkembangan otak merupakan gizi ataupun nutrisi yang didapatnya. 

Sebagian teori mengatakan bahwa sel- sel saraf otak manusia yang jumlahnya milyaran serta senyawa kimia pengaturnya (neurotransmitter) dibentuk dari zat- zat dalamm makanan. Pemberian nutrisi pada masa puncak perkembangan otak (brain growth spurt) harus dimanfaatkan sebaik- baiknnya, salah satunnya nutrien yang lumayan, yang memiliki zat- zat gizi lengkap yang wajib dimakan tiap hari, karena peluang ini tidak dapat terulang lagi sepanjang masa perkembangan anak.

Ligkungan, merupakan yang sangat nyaman dan aman serta bisa diterima baik ditinjau dari segi etika. Otak manusia perlu menerima rangsangan sebanyak mungkin dan dimulai dari sedini mungkin, yaitu semenjak dalam kandungan hingga masa perkembangan anak. Bila tidak terdapat rangsangan, jaringan organ otak akan mengecil dan berakibat menyusutnya jaringan organ otak. Rangsangan yang diberikan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing- masinng anak. Sebagian berbagai jenis uji Intelligence Quotient(IQ) yang kerap digunakan untuk anak -- anak adalah:

Stanford- Binet Intelligence Scale, konsep intelegensi Stanford- Binet dikelompokkan jadi 4 jenis penalaran antara lain penalaran verbal, penalaran kuantitatif, penalaran visual abstrak, serta memori jangka pendek.

Wechsler Intelligence Scale for Children-- Resived (WISC- R) dimaksudkan untuk mengukur intelegensi anak -- anak usia 6 hingga 16 tahun. Uji ini termasuk dalam uji individual, terdiri atas 12 subtes yang ada antara lain digunaakan hanya untuk persediaan apabila dibutuhkan pengganti subtes. Ke 12 subtes tersebut dikelompokkan menjadi 2 golongan seperti skala verbal serta performansi.

Coloured Progressive Matrices ialah salah satu contoh wujud skala intelegensi yang disusun oleh J. C. Raven, serta bisa diberikan secara individual ataupun kelompok. CPM ialah uji yang bersifat nonverbal, modul soal- soal yang diberikan tidak dalam wujud tulisan ataupun teks, melainkan dengan gambar- gambar yang berbentuk figur serta desain abstrak, sehingga diharapkan tidak tercampur oleh aspek budaya.

Culture Fair Intelligence Test( CFIT) mengombinasikan sebagian persoalan bersifat uraian gambar- gambar sehingga bisa mengurangi sebanyak mungkin pengaruh kecakapan verbal, iklim kebudayaan, serta tingkatan pembelajaran. Uji ini membuat batas yang lebih jelas antara keahlian dasar dengan hasil belajar spesial dan membagikan analisis serta prediksi yang lebih baik dari kemampuan optimal seseorang.

Disisi lain ada multiple intelligences yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kecerdasan ganda. Dalam dunia pembelajaran, teori multiple intelligences mulai diterima sebab dianggap lebih mewakili seluruh kecerdasan yang dipunyai anak. Konsep multiple intelligences menjadikan pendidik lebih arif memandang perbandingan, serta menjadikan anak merasa lebih diterima serta dilayani. Konsep ini menghilangkan mitos anak pintar serta tidak pintar, sebab bagi konsep ini, seluruh anak hakikatnya pintar, hanya saja konsep pintar itu dimiliki anak dalam bidang yang berbeda -- beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun