Selasa (4/8/2020) dilaporkan telah terjadi ledakan besar di Beirut Lebanon.
Dilansir New York Times setidaknya terdapat 78 korban meninggal dan ribuan korban yang luka-luka akibat dari ledakan.
Ledakan diawali dengan suara ledakan keras dan menimbulkan gumpalan asap yang sangat besar dan kilatan api yang sangat besar juga sempat terlihat , layaknya bom atom.
Namun , Perdana Menteri hassan Diab menyatakan bahwa ledakan ini di akibatkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian yang disimpan sejak 6 tahun lalu (2014). Dari lokasi ledakan dilaporkan telah terjadi 2 kali ledakan yang berada di gedung tinggi (Beirut Port Silos) lebih tepatnya disebuah bangunan yang diidentifikasikan sebagai gudang. Ledakan ini terdengar hingga 100 mil dari Beirut.
Ledakan ini menghantam bagian utara Beirut yaitu tepi laut industri yang letaknya kurang lebih 1 mil dari pusat perdana menteri (istana Grand Serail). Sementara itu ada sejumlah rumah sakit yang terdampak dari ledakan ini yaitu Rumah sakit St. George di Beirut Tengah. Kerusakan yang terjadi menyebabkan rumah sakit harus di tutup dan memindahkan pasien ke rumah sakit lain.