Mohon tunggu...
Mitha Agustin
Mitha Agustin Mohon Tunggu... Editor - La Tahzan

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah LGBT , Gangguan Jiwa ?

29 Februari 2020   04:15 Diperbarui: 29 Februari 2020   04:26 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

LGBT atau GLBT ( Lesbian , Gey , Biseksual , dan Transgender ) adalah istilah yang di gunakan sejak tahun 1990-an. Istilah ini dibentuk dengan tujuan mengidentifikasi keanekaragaman budaya yang berdasarkan gender atau identitas seksualitas.

Di salah satu negara seperti Amerika Serikat dan beberapa negara yang mayoritas dalam sehari hari menggunakan Bahasa inggris ( anglosfer ), mereka menggunakan istilah LGBT sebagai penunjukkan identitas diri. Setiap komunitas yang termasuk didalamnya telah berjuang untuk bisa menggembangkan identitasnya masing masing seperti halnya "apakah dan bagaimana mereka dapat berkumpul dengan komunitas lainnya", konflik semacam ini terus berlanjut hingga saat ini.

Selain LGBT adapula istilah umum seperti "queer" dan " pelangi" tapi istilah ini tidak banyak digunakan di lingkungan masyarakat. Di Indonesia sendiri terdapat komunitas LGBT salah satu contohnya terdapat di Surabaya , di sana gey telah menjadi target satpol PP. Selain itu, pada Mei 2017 sebanyak 141 orang tertangkap " pesta seks gey " di ibu kota Jakarta.

Lalu apakah LGBT tergolong gangguan jiwa ?

Menurut Nila Djuwita " Dari sisi kesehatan, LGBT itu masalah kejiwaan. Beda dengan gangguan jiwa, kalau gangguan mereka yang tergabung didalamnya tidak bisa berinteraksi ".

Lalu, apa yang menyebabkan seseorang memiliki perilaku menyimpang dalam orientasi seks ?

Adapun factor yang menyebabkan terjadinya LGBT adalah factor lingkungan , factor keluarga , dan factor genetic. Factor lingkungan dapat memicu terjadinya LGBT sebagai contohnya dalam berteman mengalami salah pergaulan. Factor ini merupakan pemicu besar terjadinya LGBT , oleh karenannya seseorang harus dapat memilih pergaulan yang baik untuk dirinya.

Selain itu, didalam factor keluarga juga merupakan alasan terbesar seseorang untuk bergabung dalam LGBT. Hal ini dapat menjadi pilihan seseorang untuk bergabung didalamnya dengan alasan kekerasan dalam keluarga dan broken home, karena itu seseorang akan merasa sendiri , terpuruk atau merasa kurangnya perhatian dari orang terdekat. Oleh karena itu, peranan dalam keluarga sangat dibutuhkan seperti kehangatan dan keharmonisan keluarga yang akan berpengaruh dalam tumbuh normal seseorang. Disini pemberian pendidikan agama dan moral sangat dibutukan sebagai benteng seseorang agar tidak menyimpang menjadi LGBT. Kemudian, factor genetic yang terjadi karena adanya riwayat keturunan dari anggota keluarga sebelumnya.

Dalam tubuh manusia, manusia memiliki kromosom yaitu laki laki ( XY ) perempuan ( XY ) dan ada juga seorang laki laki yang memiliki kromosom lebih ( XXY ) dimana ini akan menyebabkan seorang laki laki bersikap layaknya perempuan. LGBT dapat membahayakan moral pendidikan terutama kesehatan seseorang. Bahaya LGBT bagi kesehatan tidak boleh dibiarkan begitu saja ,karena dapat menimbulkan serangan  kanker , meningitis dan HIV / AIDS.  Adanya LGBT juga menyebabkan terjadinya pelecehan seksual yang dapat terjadi di mana mana. Dengan demikian diharapkan LGBT dapat dicegah agar tidak mengalami penyebaran yang semakin luas. Jadi LGBT merupakan masalah kejiwaan yang harus ditangani oleh semua orang, dengan adanya kerjasama yang baik antar sesama masalah LGBT ini dapat diatasi dengan sebaik mungkin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun