Mohon tunggu...
Mita Candradewi
Mita Candradewi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Ni Komang Ayu Mita Candra Dewi

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bioinsektisida dari Kencur dan Sereh Wangi untuk Pengusir Nyamuk

14 Desember 2021   17:53 Diperbarui: 14 Desember 2021   18:01 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan di dunia yang memiliki luas kurang lebih 9 km2. Kondisi geografis Indonesia yang terletak diantara dua samudra yaitu samudra pasifik dan samudra hindia serta dua benua yaitu benua asia dan benua australia mempengaruhi kekayaan flora dan fauna yang ada. Menurut data (BAPPENAS, 1993) dalam dunia flora, flora yang hidup di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk kedalam bagian dari flora Malesiana. 

Dilihat dari wilayah penyebaran flora terbanyak, terdapat 7 wilayah yaitu Sumatra, Jawa, Bali, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya. Dari 7 wilayah tersebut, Irian Jaya menempati urutan pertama dalam penyebaran flora terbanyak di Indonesia sebesar 1030 spesies, disusul oleh wilayah Kalimantan sebesar 900 spesies, Sumatra sebesar 820 spesies, Jawa sebesar 630 spesies, Sulawesi sebesar 520 spesies, Maluku sebesar 380 spesies dan ditutup oleh wilayah Sunda Kecil sebesar 150 spesies (FAO/MacKinnon, 1981). Indonesia menempati kekayaan flora urutan ke-7 di dunia.

Salah satu wilayah Indonesia yang termasuk dalam 7 wilayah penyebaran spesies flora terbanyak adalah wilayah Bali. Bali merupakan wilayah yang paling sering dijadikan sebagai destinasi wisata maupun destinasi budaya. Kearifan lokal yang masih kental akan adat dan istiadat serta didukung suasan alam yang masih asri menjadikan Bali sebagai daerah yang ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. 

Tradisi Bali yang terkenal akan olahan masakan yang kaya akan rempah atau sering disebut "base genep". Base genep merupajan salah satu jenis bumbu yang sering digunakan oleh masyarakat Bali dalam mengolah makanan. Base genep memiliki rasa yang otentik/khas. Hal ini dikarenakan base genep terbuat dari rempah-rempah pilihan seperti yang umumnya terdiri dari cabai besar, cabai kecil, bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, kencur, kemiri, pala, lengkuas, dan merica (Pramana, 2015). Apa manfaat dari base genep? Ternyata rempah-rempah pilihan yang terkandung dalam base genep tidak asal pilih tapi rempah-rempah tersebut memiliki manfaat bagi kesehatan. Orang Bali pada jaman dahulu percaya dengan menggunakan base genep dalam bumbu masakan Bali, segala macam penyakit akan jauh dari tubuh kita. Secara ilmiah, base genep dapat bermanfaat bagi tubuh karena beberapa rempah mengandung senyawa bioaktif yang mana fungsinya sebagai antioksidan, antimikroba, antifungi dan lain-lain.

Kencur sebagai salah satu jenis rempah-rempah yang digunakan dalam base genep memiliki sejuta manfaat. Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan tanaman tropis yang dominan tumbuh diberbagai daerah di Indonesia sebagai tanaman keluarga. Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan satu di antara tanaman yang telah dikaji dan dimanfaatkan sebagai fungisida alami. Penelitian terdahulu melaporkan bahwa ekstrak tanaman kencur (Kaempferia galanga L.) mengandung komponen zat aktif yaitu minyak atsiri 2.4 -- 3.9 %, cinnamal, aldehida, asam motil p-cumarik, asam annamat, etil asetat flavonoid, saponin, methyl-p-methoxycinnamate, methyl-cinnamate, carvone, eucalyptol, dan 4 pentadecane yang berperan sebagai biofungisidial bagi pertumbuhan jamur Trichophyton mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans, (Gholib, 2009). Selain dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, kencur juga digunakan sebagai bioinsektisida yang ramah lingkungan karena memiliki sifat anti mikroba.

Serai (sereh) wangi merupakan salah satu bumbu yang lumrah digunakan untuk memberikan aroma pada olahan masakan. Serai atau nama latinnya Cymbopogon Citratus juga lumrah digunakan sebagai aromaterapi karena mampu memberikan ketenangan bagi sesorang yang menghirupnya. Serai tumbuh dengan subur di Indonesia. Jaman dahulu sereh hanya dimanfaatkan hanya untuk olahan masakan saja. Namun berbeda dengan sekarang, sereh bisa digunakan sebagai bioinsektisida alami yang ramah lingkungan. Kok bisa? Iya betul sekali sereh memiliki senyawa aktif seperti Citronella Oil menjadi salah satu komoditas senyawa aktif yang dapat dijadikan sebagai sumber senyawa aktif dari alam yang berpotensi sebagai antibakteri. senyawa aktif lainnya seperti Sitronellal, geraniol, dan sitronellol adalah kandungan utama pada minyak sereh wangi yang dapat digunakan sebagai antibakteri.


Nyamuk merupakan serangga yang sangat merugikan kehidupan manusia. Ada berbagai jenis nyamuk yang tersebar di dunia. Namun ada satu jenis nyamuk yang sering membawa malapetaka dan menyebabkan penyakit demam berdarah yaitu Nyamuk demam berdarah atau yang sering kita sebut Nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk jenis ini merupakan penyebab utama terjadi penyakit demam berdarah. Cara kerja nyamuk aedes aeypti sama seperti nyamuk pada umumnya. Nyamuk aedes aegypti betina akan menghisap darah manusia dan menyebarkan virus demam berdarah bersamaan sewaktu menghisap darah. Darah manusia ini akan digunakan sebagai asupan energi bagi nyamuk betina memproduksi telur nyamuk yang nantinya berubah menjadi larva kemudian berubah menjadi nyamuk muda dan nyamuk dewasa. Jenis nyamuk ini lebih aktif saat pagi dan siang hari. Cara nyamuk dalam memilih manusia untuk dihisap darahnya melalui indra penciumannya. Manusia sering beraktifitas yang menyebabkan terproduksianya keringat. Keringat manusia tersebut mengandung asam laktat. Kandungan asam laktat inilah yang dideteksi nyamuk sehingga nyamuk akan cenderung menghisap manusia melalui indra penciumannya terhadap kandungan asam laktat.

Dalam penerapannya, untuk mengusir nyamuk manusia sering menggunakan pestisida berbahan kimia yang mengandung senyawa yang berbahaya bagi kesehatan jika tidak sengaja terhirup. tentu hal itu tidak diharapkan. Oleh karena itu, manusia dapat menggunakan bahan alam yang mengandung senyawa bioaktif yang mampu mengurangi keberadaaan nyamuk. Dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya seperti (Halim, 2020) dalam Jurnal Kesma Jambi (JKMK) yang berjudul " Aktivitas Minyak Sereh Wangi sebagai Anti Nyamuk" menjelaskan bahwa dengan pengaplikasian minyak atsiri dari sereh wangi yang mengandung Citronella Oil menyebabkan terhambatnya daya deteksi nyamuk pada manusia. Dengan kandungan Citronella Oil pada sereh wangi, sekana menutupi bau khas manusia yaitu asam laktat yang berasal dari keringat dan gas karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari aktivitas respirasi manusia setiap harinya. Minyak atsiri sereh diperoleh dari teknik destilasi uap. selain sereh wangi yang digunakan sebagai bahan pengusir nyamuk, kencur juga dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk. Menurut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu (Haerazi,dkk) dalam Jurnal Ilmiah Biologi "Bioscientist" menyatakan bahwa ekstrak kencur memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi tertentu sebagai berikut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kencur (Kaempferia galanga L.) pada konsentrasi 70% mempunyai aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus sebesar 15 mm dan Streptococcus viridans sebesar 16 mm. Uji MIC pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus viridans adalah pada konsentrasi 38% dan MBC pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus viridans adalah pada konsentrasi 40%.

Hal ini tentu dapat kita manfaatkan antara ekstrak kencur yang mempunyai aktifitas antimikroba dengan minyak sereh wangi yang juga mengandung senyawa yang bersifat anti bakteri dan anti mikroba. Jika kedua bahan ini dikombinasikan tentu memiliki efektifitas yang cukup baik. Dengan gaya hidup yang sedang naik daun yaitu back to nature, penggunaan kombinasi dari ekstrak kencur dan minyak atsiri sereh wangi diperkirakan akan optimal digunakan dan didukung dengan adanya pandemi covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk melakukan aktifitas melalui rumah masing-masing. Bagaimana penggunaan kombinasi antara minyak sereh wangi dengan ekstrak kencur? Minyak sereh wangi dapat diperoleh dari teknik destilasi. Pertama ambil beberapa batang sereh wangi kemudian dicuci hingga bersih. Masukan batang sereh wangi ke dalam mesin destilasi uap. Tujuan digunakan destilasi uap ini adalah untuk memperoleh minyak sereh dan memisahkannya dari kandungan lain dari sereh seperti air, dan lain-lain. Setelah diperoleh minyak sereh wangi, selanjutnya kita akan membuat ekstrak kencur. Caranya, ambil beberapa kencur kemudian kencur tersebut dicuci bersih. setelah itu kencur akan dihaluskan dan diambil ekstraknya. setelah memperoleh ekstraknya, kita dapat menggabungkan antara ekstrak kencur yang kita buat tadi dengan minyak sereh wangi. Gabungan ramuan ini dapat ditaruh di tempat atau sudut rumah yang biasanya menjadi tempat hidup nyamuk ades aegypti. selain itu, ramuan ini bisa digunakan dengan cara disemprotkan secara berkala disekitar rumah (jogging alami) untuk meminimalisir pertumbuhan nyamuk sehingga dapat menekan resiko penyakit demam berdarah.

Itu tadi informasi singkat mengenai manfaat ekstrak kencur dan minyak sereh wangi yang sebelumnya kita hanya gunakan untuk masakan dapur namun ternyata mengandung senyawa bioaktif yang bersifat antibakteri dan antimikroba seperti Sitronellal, geraniol, yang mampu menutupi bau keringat manusia sehingga nyamuk tidak dapat menghisap darah manusia.

Daftar Pustaka:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun