Sepenggal cerita ku...
Bukan tahu karena mendengar cerita orang lain
Bukan mengira-ngira
Tapi mengalami....
Ini tentang bagaimana aku mengambil keputusan untuk keluar dari kampungku, menyebrang hingga ke pulau Bali, melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi.
Siapa yang tidak mengetahui Pulau Dewata, penuh dengan keindahan yang mempesona. Bangga dan juga senang hatiku ada di tempat ini, tapi tak dipungkiri juga ada jealous terselip di sana.Â
Bagaimana tidak, keluar dari rumahku (Manggarai Timur) aku harus melewati perjalanan darat selama 2 hari untuk bisa sampai di Padang Bai.Â
Jangan membayangkan itu perjalanan yang menyenangkan seperti layaknya para traveler menikmati perjalanan mereka, karena banyak kali hanya bisa menutup mata dan pasrah pada kondisi jalan yang mengaduk-aduk isi perut dan memacu adrenalin. Satu-satunya yang menghibur adalah pemandangannya yang masih virgin dan memanjakan mata.
Memasuki Bali bagian timur mulailah rasa nano-nano itu tersusun; dari senang, bangga, terpesona dengan segala bentuk arsitekturnya yang luar biasa lalu cemburu yang menumpuk. Sepanjang jalan rasanya roda bis sangat smooth dan dimanjakan setelah dua hari kemarin menderita.Â