Mohon tunggu...
Miskah Fitriani
Miskah Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Baik

Hai semua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Semangat Berjuang Para Santri

21 Oktober 2021   11:56 Diperbarui: 21 Oktober 2021   12:02 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari santri. Yaitu hari yang merujuk pada peristiwa resolusi jihad yang diprakarsai oleh ulama dan pahlawan yaitu KH. Hasyim Asyari pada 22 Oktober 1945. Kemerdekaan negara kita yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak terlepas dari perjuangan para ulama dan santri. Bahkan sebelum bermunculannya partai-partai yang ikut berjuang sudah ada terlebih dahulu jihadnya para ulama dan santri. Tetapi sayangnya hal ini sangat jarang diketahui oleh orang-orang. 

Sudah seperti sejarah yang terlupakan, tidak seharusnya perjuangan para santri diabaikan begitu saja. Tidak banyak buku sejarah yang membahas tentang perjuangan ulama dan santri dalam menuju kemerdekaan Indonesia, bahkan beberapa penulis buku yang membahas tentang hal tersebut rumornya diincar untuk dibunuh. 

Sejarah merupakan hal yang sangat penting bagi para masyarakat untuk kedepannya. Bagi para santri sekarang pun sangatlah harus untuk mengetahui bagaimana besarnya perjuangan para santri terdahulu yang dipimpin ulama dalam berjihad memperjuangkan kemerdekaan negara kita tercinta ini. 

Seorang santri hidupnya tidak hanya tentang mengaji dan mengaji, seorang santri harus memiliki semangat nasionalisme yang tinggi agar bisa terus menerus melanjutkan perjuang para santri sebelumnya. Semangat dan cinta tanah air yang tinggi, semangat jihad yang tinggi serta kedalaman ilmu adalah perpaduan yang pas dalam menumpas kejahatan yang ada di negara kita ini.

Berjuang tidak harus tentang berperang melawan musuh di medan perang, tidak hanya tentang menghunuskan pedang kepada musuh. Berjuang juga adalah tentang menumpas hal buruk, sesuatu yang dzolim dan bathil yang ada di sekitar kita. Di zaman sekarang ini, banyak orang yang salah paham akan semangat jihad, beranggapan bahwa jihad hanya sebatas kekerasan yang dilakukan, padahal tidak sama sekali.

Ada seorang guru yang pernah bercerita kepada saya perihal santri, beliau berkata kelemahan santri itu hanya satu, mereka cenderung melupakan sejarah, mereka cenderung tidak peduli pada sejarah, padahal sejarah adalah kesatuan yang sangat penting untuk dipelajari dan dipahami. Setelahnya mendengar hal tersebut saya tersadar, bahkan hal tersebut terjadi kepada diri saya sendiri, kurangnya pengetahuan tentang sejarah bahkan membuat saya kurang bisa meneladani kebesaran semangat jihad yang dilakukan oleh para santri jauh sebelum generasi sekarang ini. 

Dengan keterbatasan pengetahuan tersebut, alhasil saya pribadi menjadi semangat dalam mempelajari sejarah tentang perjuangan para santri dan ulama yang ada di Indonesia.

Tidak ada yang namanya mantan santri, seorang santri akan selalu menjadi santri sampai kapanpun itu. Dengan begitu, dimanapun kita berada, senantiasalah bersikap sebagai seorang santri. Jangan karena kita sudah tidak lagi berada di pondok membuat kita terpengaruh dengan dunia di luar dan melupakan jati diri kita sebagai seorang santri.

Santri itu haruslah bisa menempatkan diri dengan sesuai di manapun tanpa meninggalkan nilai-nilai santrinya. Semua profesi apapun yang akan kita jalani, janganlah kita melupakan bahwa kita adalah seorang santri. Dimanapun kita berada, senantiasalah menebar nilai-nilai islam yang sudah kita pelajari selama ini. Karena itulah sejatinya tugas seorang santri jika sudah menyelesaikan perjuangannya dalam mengaji. 

Seorang santri juga harus bisa menjadi contoh bagi orang-orang disekitarnya, harus mengamalkan ilmunya dan terus bersikap sederhana serta tidak sombong dan merasa lebih baik dari orang-orang disekitarnya.

Bagi beberapa orang yang awam dengan dunia santri menganggap bahwa seorang santri dan lingkungan di pondok pesantren merupakan wadah bagi anak-anak nakal, padahal tidak sama sekali. Menjadi seorang santri adalah suatu keberkahan yang sangat harus kita syukuri. Ada banyak sekali orang diluar sana yang ingin pergi menuntut ilmu di pesantren tetapi tidak bisa dikarenakan banyak alasan-alasan yang tidak bisa disebutkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun