Mohon tunggu...
Misericordias Domini
Misericordias Domini Mohon Tunggu... -

@Greet_la23

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Definisi, Karakteristik, dan Sejarah Jurnalisme Online

27 Agustus 2018   07:50 Diperbarui: 27 Agustus 2018   08:21 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Definisi jurnalisme online

Dalam KBBI jurnalisme didefinisikan sebagai pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menerbitkan berita dalam surat kabar dan sebagainya; kewartawanan. Sementara, jurnalistik diartikan yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran. Onong Uchjana Effendy dalam buku 4 pilar jurnalistik, menjelaskan jurnalisme merupakan istilah yang berasal dari bahasa Belanda yaitu journalistiek. 

Dalam bahasa inggris journalism, kedua kata yang telah disebutkan tersebut memiliki kata dasar journal. Journal sebenarnya merupakan kata terjemahan dari bahasa latin diurnal yang memiliki definisi harian atau setiap hari. Effendy menyimpulkan bahwa jurnalistik merupakan teknik memproses berita mulai dari mendapatkan bahan berita hingga akhirnya berita tersebut disajikan kepada khalayak.

Jurnalisme disebut sebagai bentuk baru dari jurnalistik karena di dalamnya menerapkan sebuah fitur dan beberapa ciri yang berbeda dari jurnalisme konvensional. Terdapat fitur yang tampaknya melekat pada jurnalisme online yaitu teknologi, dimana di dalamnya terdapat penawaran untuk dapat mengakses dan menyebarkan berita tanpa batasan. Santana mnyebutkan jurnalisme online ini juga sering disebut sebagai 'contextualized journalism' karena di dalamnya mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yaitu multimedia, hipertekstual dan interaktif (Juditha, 2013, hal. 146-147).


Karakteristik Jurnalisme Online

Karakteristik dibawah ini dikutip dari James C.Foust, Online Journalism: Principle and Practices of News for The Web [2005] (Dalam Romli ; 2013):

  • Unlimited Space. Terdapat rentetan informasi tanpa batas. Karena tidak adanya batasan ruang artikel dan berita dapat dibuat sepanjang dan sedetail mungkin, tanpa adanya batasan.
  • Audience Control. Memungkinkan khalayak untuk (reader, user, visitor) bisa dengan lebih leluasa memilih berita/informasi.
  • Nonlienarity. Setiap berita berdiri sendiri sehingga kalayak atau pembaca tidak perlu membaca secara berurutan.
  • Storage and retrieval. Memungkinkan khalayak atau pembaca untuk dapat mengakses berita kapanpun dan dimanapun karena berita telah terarsipkan.
  • Immediacy.  Terdapat kemampuan untuk menyampaikan berita atau informasi dengan cepat dan langsung.
  • Multimedia Capability. Terdapat banyak variasi dalam hal penyajian berita dapat dalam bentuk sajian berita atau informasi berupa teks, suara, gambar, video, dan komponen lainnya sekaligus.
  • Interactivity. Adanya kemampuan untuk terjadinya interaksi langsung antara redaksi (wartawan) dengan audiens, seperti melalui kolom komentar dan social media sharing.

Sejarah Jurnalisme Online

Pada mulanya berita disebarkan dengan menggunakan media cetak yang berupa koran atau surat kabar. Tahun 1969 diciptakanlah internet yang pada awalnya berasal dari sistem komunikasi militer untuk keperluan militer dan di dalamnya hanya memuat teks. Dengan adanya internet itulah kemudian terjadi perubahan dalam penyebaran infomasi atau berita.

Menurut pendapat Ellen Hume di dalam buku Jurnalisme kontemporer perubahan media berita dapat diproyeksikan. Menurutnya perubahan media berita juga dipicu oleh hadirnya  multimedia. The Annenberg Washington Program in Communication Policy Studies of Northwestern University pada pertengahan tahun 1990-an melakukan proyeksi terhadap perubahan yang terjadi pada media berita. 

Dengan adanya proyeksi yang dilakukan ini koran tidaklah lagi menjadi satu-satunya media untuk penyebaran berita atau informasi. Media cetak berkolaborasi dengan teknologi televisi, radio dan internet.

Hume mencatat bahwa adanya pertumbuhan pada jurnalisme online pada pertengahan tahun 1990-an. Awal dimulainya jurnalisme online adalah pada tahun 1990-an. Dimana teknologi internet mulai berkembang. Diciptakannya teknologi nirkabel atau wireless pada komputer jinjing pada akhirnya semakin mempermudah proses plaksanaan kegiatan jurnalistik.

Hal paling bersejarah dalam jurnalisme online terjadi pada 19 Januari 1998, dimana Mark Drudge, mempublikasiikan berita perselingkuhan presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dengan Monica Lewinsky. 

Dari situlah kemudian muncul anggapan sebagai awal munculnya Jurnalime dalam jaringan atau daring (online). Kemudian berkembang diberbagai negara lainnya. Pada tahun 2000-an, mulai banyak bermunculan situs-situs pribadi yang memaparkan informasi pribadi pemiliknya, yang kemudian dikenal dengan webblog atau blog.


Referensi 

Aryani, R. 2011. Konsep penyajian jurnalisme online di www.antaranews.com. Komunikasi Penyiaran Islam. UIN Syarif Hidayatullah. Dilihat 24 Agustus 2018. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4706/1/RAHMADITA%20ARYANI-FDK.pdf

Azwar. (2018). 4 pilar jurnalistik: pengetahuan dasar belajar jurnalistik edisi pertama. Prena Media Group, Jakarta.

Juditha, C. 2013. 'Akurasi Berita dalam Jurnalisme Online (Kasus Dugaan Korupsi Mahkamah Konstitusi di Portal Berita Detiknews)'. Jurnal Pekommas. Vol. 16. No. 3. Desember 2013:145-154

Romli, A. S. M. 2013. Jurnalistik Online -- Pengertian, Definisi, dan Karakteristik. Komunikasi UIN Bandung. Program Studi Jurnalistik dan Humas. Dilihat 24 Agustus 2018. http://komunikasi.uinsgd.ac.id/jurnalistik-online-istilah-definisi-dan-karakteristik/ 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun