Mohon tunggu...
Misbahuddin Moerad
Misbahuddin Moerad Mohon Tunggu... Dosen

Pendaki Gunung

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berhenti Sejenak di 0 KM Cemoro Kandang

7 Oktober 2025   15:28 Diperbarui: 7 Oktober 2025   15:28 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Berfose di titik 0 KM Cemoro Kandang./Koleksi: Misbah Moerad."

Seri Artikel "Epic Trip Jawa Tengah"

Destinasi  35 :  0 KM Cemoro Kandang 

Setelah puas berkeliling di Bukit Sekipan, kami melanjutkan perjalanan ke arah atas menuju kawasan Cemoro Kandang, salah satu titik favorit para pendaki dan wisatawan yang ingin menikmati udara pegunungan secara lebih dekat.
Tujuan kami sederhana: beristirahat sejenak di titik 0 KM Cemoro Kandang, menikmati dinginnya udara Lawu sambil berfoto dan menyeruput kopi panas.

Perjalanan Menuju Cemoro Kandang

Jalan dari arah Tawangmangu menuju Cemoro Kandang berliku-liku dan menanjak tajam, tapi justru di situlah keindahannya. Di kiri-kanan jalan, hutan pinus tumbuh rapat, menciptakan suasana seolah kami sedang melintasi lorong hijau raksasa.
Kabut tipis mulai turun meski masih siang, membuat pandangan hanya beberapa meter ke depan. Udara dingin menusuk lembut ke kulit, tapi rasanya menyegarkan --- khas udara di ketinggian lebih dari 1.800 meter di atas permukaan laut.

Sesekali kami berhenti sebentar di pinggir jalan, hanya untuk menikmati pemandangan lembah dan menatap jauh ke arah perbukitan. Alam di sini seolah masih menyimpan ketenangan yang sulit ditemukan di tempat lain.

"Para Pendaki biasa berfose disini, sebelum atau setelah pendakian./ Koleksi: Misbah Moerad."

Tiba di Titik 0 KM

Akhirnya, kami sampai di titik 0 KM Cemoro Kandang, yang juga dikenal sebagai gerbang pendakian Gunung Lawu dari sisi Karanganyar. Sebuah tugu kecil bertuliskan "0 KM" berdiri di pinggir jalan, menjadi penanda penting bahwa dari sinilah jalur pendakian resmi dimulai. Banyak kendaraan berhenti di area ini, entah untuk berfoto, beristirahat, atau sekadar menikmati udara dingin yang menusuk.

Kami pun memarkir kendaraan dan duduk sebentar di warung kecil di tepi jalan. Asap tipis dari dapur kayu bakar menguar ke udara, bercampur aroma kopi dan gorengan hangat.
Secangkir kopi hitam dan sepiring tempe goreng terasa luar biasa nikmat di tengah hawa dingin yang membuat napas keluar seperti asap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun