Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membangkitkan Semangat Kompetitif: Kunci Menuju Kesuksesan

23 April 2024   12:00 Diperbarui: 24 April 2024   00:30 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi semangat kompetitif: sumber: freepik

Dalam perjalanan hidup, kita sering kali dihadapkan pada pertanyaan mendasar tentang apa yang sebenarnya menjadi kunci menuju kesuksesan. 

Apakah kesuksesan hanya sebatas pada materi dan status sosial, ataukah ada dimensi yang lebih dalam yang perlu kita gali? 

Apakah rahasia keberhasilan terletak pada semangat kompetitif yang membara, ataukah ada faktor lain yang tak kalah pentingnya?

Pada dasarnya, semangat kompetitif memainkan peran yang sangat penting dalam memacu kita untuk meraih prestasi dan kesuksesan. 

Namun, sayangnya, banyak dari kita yang terjebak dalam pola pikir yang kurang produktif, terutama karena pengaruh lingkungan dan pola pendidikan yang kita alami sejak kecil.

Peran Sistem Pendidikan dalam Membentuk Semangat Kompetitif

Salah satu faktor yang berkontribusi besar terhadap pembentukan semangat kompetitif adalah sistem pendidikan yang kita jalani sejak kecil. 

Di banyak negara, sistem pendidikan cenderung membatasi ruang gerak dan kreativitas siswa. 

Contohnya, dalam lingkungan sekolah, kita sering kali terbiasa dengan praktik membiayai orang lain untuk mengerjakan tugas-tugas kita, tanpa menyadari bahwa hal ini sebenarnya meredam semangat kompetitif yang seharusnya kita miliki.

Sebagai contoh nyata, ketika kita masih berada di bangku sekolah, mungkin kita pernah membayar teman sekelas kita yang memiliki peringkat akademik lebih tinggi untuk mengerjakan PR matematika kita. 

Meskipun pada awalnya terlihat sebagai solusi yang mudah dan sah-sah saja, namun pada akhirnya kita akan menyadari bahwa hal ini hanya membuat kita semakin bergantung pada orang lain, bukan memupuk semangat kompetitif dalam diri kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun