Mohon tunggu...
Mirza Ghulam Ahmad
Mirza Ghulam Ahmad Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Masih belajar dan akan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Centre Of Gravity: Menakar Pertahanan Ibu Kota Baru

11 Mei 2020   23:25 Diperbarui: 12 Mei 2020   19:44 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Faktor itulah yang membuat kekuatan TNI selama ini terpusat di Jawa. Dengan perpindahan ibu kota Indonesia dari Jawa ke Kalimantan, yang berubah adalah posisi pusat pemerintahan berpindah ke Kalimantan dan Jawa tetap menjadi pusat perekonomian. Jika dilihat dari sisi pertahan ini adalah hal yang menguntngkan.

COG yang semula hanya terfokus di Jawa lebih tepatnya di Jakarta yang menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian sekaligus kini terpisah.

Kalimantan menjadi pusat pemerintahan dan Jawa menjadi pusat perekonomian. Pemisahan ini menutup kesempatan lawan untuk melemahkan pertahanan suatu negara dalam satu kali serangan.

Mungkin ada yang mengatakan bahwa dengan kemajuan teknologi, posisi geografis tidak lagi penting. Jarak jangkau misil bisa mencapai ribuan kilometer, jadi cukup menyerang dari jauh.

Kemampuan satelit juga sangat canggih bisa mendeteksi sampai ke dalam hutan. Mungkin ini bisa benar kalau tujuan serangan hanya untuk melumpuhkan, tidak sampai menduduki.

Namun itu tidak sesuai dengan bukti empiris yang ada sebagai contoh misalnya penaklukan Irak oleh tentara Amerika dan sekutunya misalnya, tidak berhenti hanya dengan serangan udara, tapi harus diselesaikan dengan serangan darat. Tetapi kemudian tetap saja pendudukan total Amerika menjadi gagal ketika berhadapan dengan gerilyawan Irak.

Hal yang sama terjadi pula di Afghanistan, sampai lebih dari tujuh belas tahun Amerika dan tentara koalisi tidak mampu mengalahkan gerilyawan Taliban.

Lebih beruntung dari Irak, Afghanistan memiliki medan sulit dengan pergunungan dan perbukitan terjal dan penuh dengan gua yang bagus untuk pertahanan. Jadi pada akhirnya, faktor medan dan kondisi alam tetap saja sangat penting.

Jakarta memiliki bandara Halim Perdanakusuma sebagai ring 0 pertahanan negara, Jakarta kuat di sisi laut jawa dan sisi darat pertahanan sebagai ibukota.

Seandainya pertahanan udara sisi selatan jakarta diserang maka skuadron Madiun dan skuadron Makassar siap mengintersep serangan musuh. Skuadron Makasar juga siap menghadang musuh apabila di serang dari sisi timur, dan disisi barat skuadron Pekanbaru siap menangkal apabila terjadi serangan udara.

Jika dibandingkan dengan kondisi pertahanan di kalimantan saat ini khususnya dengan negara tetangga Malaysia (Sabah dan Serawak) memiliki 2 divisi tempur atau kodam dengan persenjataan yang lengkap. Sedangkan indonesia memiliki 2 wilyah kodam (Mulawarman dan Tanjungpura) dengan jumlah prajurit yang banyak namun persenjataan atau alutsista yang digunakan masih berteknologi lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun