Mohon tunggu...
Mirna Purwanto
Mirna Purwanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Film, Little Boxes (2016)

8 Januari 2018   14:41 Diperbarui: 8 Januari 2018   14:48 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film little boxes ini adalah sebuah film drama komedi yang bercerita tentang sebuah keluarga interracial, di mana sang ayah merupakan keturunan Afrika-Amerika dan sang ibu merupakan orang Kaukasian Amerika asli. Mereka berdua memiliki seorang anak berusia 11 tahun bernama Clark Burns. Keluarga ini memutuskan untuk meninggalkan kehidupan perkotaan New York City dan berpindah ke sebuah kota di pinggiran Washington. 

Perpindahan tempat tinggal tersebut tentu menyebabkan perubahan lingkungan yang mengharuskan mereka untuk beradaptasi kembali. Tidak hanya Clark yang merasakan perbedaan antara New York dan Washington, namun kedua orangtuanya juga menemukan hal-hal baru yang sebelumnya tidak mereka jumpai di kota.

Ketika saya diberi rekomendasi film ini oleh teman saya, saya cukup tertarik setelah membaca storylinenya yang mengkisahkan sebuah keluarga interracial. Namun, jujur saja saya sedikit kecewa setelah menonton film ini. Saya merasa film ini kurang gregetdan kurang menggambarkan dinamika pernikahan interracial yang sesungguhnya, dan kurang secara gamblang menceritakan permasalahan-permasalahan yang dialami oleh kaum minoritas ketika berinteraksi dengan masyarakat mayoritas.

Menurut pengamatan dan pengalaman pribadi saya, permasalahan yang dialami oleh kaum minoritas tidak jauh dari tindakan diskriminasi. Saya sebagai anak interracialcukup banyak mengalami bullying semasa saya kecil. Orang-orang cenderung memperlakukan kita secara berbeda karena penampilan kami yang berbeda. Dalam sebuah pernikahan interracialjuga terkadang timbul perbedaan pandangan antara kedua orangtuanya karena latar belakang budaya mereka yang berbeda.

Menurut saya film ini kurang banyak memaparkan konflik berupa prasangka dan stereotypeyang dialami oleh keluarga Burns. Meskipun demikian, saya mampu memahami dan membandingkan beberapa hal yang terjadi di dalam film tersebut dengan apa yang saya alami. Mulai dari konformitas demi memenuhi kebutuhan akan penerimaan, perbedaan pendapat, perbedaan secara fisik, kekesalan terhadap orangtua karena merekalah yang "bertanggungjawab" atas perbedaan saya ini, dan masih banyak lagi. I can completely relate to that...

 Film ini mengisahkan bagaimana Clark bersama ayah ibunya berusaha menyatu di lingkungan yang mayoritas berisi orang Kaukasian asli. Tentu ada beberapa orang yang terbuka dengan keberagaman, namun terkadang ada juga yang menunjukkan sikap yang sedikit rasis. Orang-orang di sekitar keluarga Burns ini mungkin tidak bisa dibilang rasis, namun mereka terkadang bersikap kurang pantas karena jarang berinteraksi dengan orang-orang kulit hitam. Terkadang juga, keluarga Burns yang merupakan minoritas salah menilai orang-orang di sekitarnya. Berikut adalah ulasan singkat mengenai 4 orang tokoh utama dalam film little boxes, yaitu Gina Mcnulty-Burns, Mack Burns, Clark Burns, dan Ambrosia Reed.

Gina McNulty-Burns

Gina McNulty adalah seorang wanita berkulit putih Amerika asli yang menikah dengan Mack Burn, seorang berkulit hitam. Ia adalah seorang fotografer yang memutuskan untuk mengambil pekerjaan baru menjadi dosen kesenian di sebuah universitas di Washington. Gina mengajak suami beserta anaknya untuk ikut pindah bersamanya demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Saat pertama berpindah ke Washinton ini, Gina ragu apakah keluarganya akan menyukai tempat itu atau tidak. Sebagai ibu dan juga istri yang baik, ia berusaha untuk meyakinkan suaminya dan anaknya bahwa kehidupan barunya kelak akan lebih baik dibandingkan dengan kehidupan di perkotaan. Meskipun demikian, Gina beberapa kali mendapatkan respons yang unik ketika mengenalkan anak dan suaminya yang berkulit hitam. Tetangganya dan juga kolega tempat kerjanya terlihat kaget ketika mengetahui bahwa suaminya adalah orang Afrika Amerika. Hal tersebut mungkin disebabkan karena orang-orang di Washington jarang menemui orang berkulit hitam, apalagi orang kulit hitam yang menikah dengan orang kulit putih. 

Pada awal ketika mereka berpindah ke Washington, Gina kerap pergi bersama koleganya dan kurang mengurusi rumah tangganya. Meskipun demikian, Gina juga cukup protektif terhadap anaknya, Clark. Ia terlihat cukup keberatan ketika mengetahui bahwa Clark mendapatkan pengaruh yang kurang baik dari anak-anak tetangganya yang lain. Gina kemudian berupaya mencarikan buku-buku kesukaan Clark agar ia dapat melakukan kegiatan lainnya yang lebih positif.  

Ternyata tekanan karena menjadi minoritas tidak hanya dirasakan oleh Mack dan Clark, namun dirasakan oleh Gina juga. Gina bercerita bahwa ia merasa menjadi "minoritas" di dalam keluarganya, di mana ia satu-satunya yang berkulit putih sedangkan suami dan anaknya berkulit gelap. Ketika suaminya merasa bahwa tetangga mereka telah bersikap rasis dan menuduh Clark memecahkan jendela rumah mereka, Gina mencoba untuk menjelaskan bahwa tidak selamanya semua orang itu rasis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun