Sebagai diplomasi budaya, dampak meokbang dalam drama tersebut terbukti sukses. Mereka berhasil menggiring selera publik yang sebelumnya tak mengenal makanan Korea menjadi kenal hingga lebih populer dibandingkan makanan luar yang lain. Selain itu popularitas wisata kuliner di Korea pun ikut membesar.
Di Indonesia, kini masyarakat pun mulai mengenal kimchi (fermentasi sawi putih berbumbu), mie instan khas Korea (ramyeon), atau kimbap (nasi gulung yang dilapisi rumput laut).Â
Restoran-restoran yang khusus menyajikan hidangan-hidangan khas Negeri Ginseng pun semakin ramai dikunjungi. Bahkan soju halal pun kini dijual di Indonesia.Â
Hal ini membuktikan bahwa makanan-makanan yang ditampilkan dalam drama tersebut mulai akrab dengan masyarakat dan mampu membuat mereka penasaran hingga ingin mencicipinya.
Selain mulai terkenalnya makanan Korea, meokbang dalam drama pun mampu membuat masyarakat tertarik untuk mencicipi hidangan tersebut langsung di Korea.Â
Baca juga: Saat Tren Mukbang Menjadi Gaya Hidup
Menurut data dari Statista, pada tahun 2019, 61,3% turis menjawab makanan atau wisata kulinernya sebagai alasan mengapa mereka ke Korea, menduduki posisi kedua setelah berbelanja.
Meskipun kuliner Korea mulai betebaran di berbagai negara termasuk Indonesia, tetapi mencicipi makanan di tempat asalnya tentu lebih terkesan otentik.
Organisasi Pariwisata Korea melalui laman visitkorea.or.kr pun menyediakan rekomendasi makanan hingga tempat-tempat yang menyediakannya.Â
Selain itu, popularitas wisata kuliner pun ditujukan oleh banyaknya review dan rekomendasi mengenai tujuan-tujuan wisata kuliner, terutama tempat-tempat yang menyajikan makanan-makanan yang banyak ditampilkan drama seperti ramyeon (mie instan), tteokbokki, hingga barbekyu khas Korea.