Mohon tunggu...
Mira Marsellia
Mira Marsellia Mohon Tunggu... Administrasi - penulis kala senggang dan waktu sedang luang

You could find me at: http://miramarsellia.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saat Banjir, Got itu Menjadi Lubang Kematian

22 Desember 2012   15:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:11 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingat benar peristiwa beberapa tahun lalu saat sepulang kerja. Karena satu dan lain hal saya naik angkutan kota yang dibenci tapi dirindukan kalau lagi dibutuhkan. Hujan turun dengan derasnya. Segera saja air hujan yang meluap kemana-mana ini, yang pernah disebut petinggi Bandung sebagai 'hanya banjir cileuncang', melimpah ruah turun dari bukit-bukit di atas kota Bandung (yang hutannya sudah gundul itu).

Malam gelap dan lampu jalan pun kurang terang di tempat saya berhenti. Entah kenapa saat menghindari motor lewat yang juga kadang sangat beradab  dalam hal serobot-menyerobot hak pejalan kaki, membuat saya melangkah mundur menghindarinya. Sekejap saya langsung masuk ke dalam saluran air yang dalamnya setinggi hidung saya, airnya hitam kotor dan deras sekali membuat saya gelagapan minum air sambil megap-megap mencari nafas.

Saya sempat berpikir hidup saya berakhir di got sempit ini yang airnya menjadi sangat deras sampai saya tidak bisa berbuat apa-apa. Terasa badan saya tenggelam dan terhanyut sampai membentur pipa ke paha saya. Rasanya sakit sekali, tapi dari situ saya memperoleh pijakan untuk bisa naik ke atas. Dengan susah payah saya naik, Alhamdulillah saya tidak tewas saat itu. Kematian terasa begitu dekat saat itu. Ajaibnya tas saya selamat tidak masuk got, masih tergeletak di pinggir jalan sepi itu,walau basah kuyup kebanjiran.

Entahlah tampang saya seperti apa saat itu (masih mikirin tampang, hehehe), sungguh-sungguh kucumut berlumpur sesuai istilah seperti tikus kecebur got.  Sayapun mual karena banyak terminum air got yang kotor. Saat kering saya lihat selokan dan got itu tidak seperti jebakan maut, sempit dan dalam memang dan tanpa penutup yang benar. Bayangkan bila anak kecil yang masuk kesitu. Sungguh fatal akibatnya.

Saat musim hujan seperti ini, tidak hanya banjir yang banyak mendatangkan kerugian moril dan materil. Namun selokan-selokan dan got yang tidak diperhatikan faktor keamanannya, dapat menjadi lubang kematian untuk siapa saja yang tecebur kesana. Anak kecil bahkan orang dewasa yang tinggi badannya semeter tak sampai seperti saya.

Mari kita segera memperhatikan lingkungan sekitar kita, jangan sampai ada jebakan-jebakan maut  berupa selokan dan got tanpa penutup di lingkungan sekitar kita yang berakibat fatal bahkan dapat berujung kematian. Banjir sudah mulai melanda soalnya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun