Mohon tunggu...
Mira Gustiani
Mira Gustiani Mohon Tunggu... Koki - Pelajar SMA Negeri 01 Padalarang

Hidupku bermanfaat hidupku menyala

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masa di Mana Sudah Tidak Seharusnya Bergantung pada Orangtua

25 Januari 2020   12:54 Diperbarui: 25 Januari 2020   13:50 2018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku adalah salah satu orang yang terbilang kurang mandiri, segala hal masih bergantung pada orang tua. Sebagai contohnya aku tidur bareng orang tua itu hingga kelas satu SMA, bahkan sewaktu SMP selama kurang lebih tiga tahun, pergi sekolah saja aku diantar orang tua. 

Pernah suatu ketika kedua orang tuaku pergi jauh selama satu Minggu dan mau tidak mau aku harus pergi sekolah sendiri, dan yang aku rasakan saat itu adalah kemalasan untuk pergi ke sekolah, ujung-ujungnya ketakutan. 

Hingga saat itu aku minta antar tetangga untuk mengantar aku ke pinggir jalan, sungguh hal yang sangat memalukan untuk diceritakan saat ini. Tapi, itu adalah hal yang aku tertawakan sekarang.

Hingga kini aku sadar, mau sampai kapan hidup selalu bergantung pada orang tua? Kalau tidak aku biasakan dari sekarang mungkin saja aku semakin tenggelam dalam ketergantungan akan ketidakmandirian. Sulit sekali hidup mandiri untuk orang seperti aku, sehari saja jauh dari orang tua itu berat rasanya. Namun aku coba dan terus coba hingga semuanya terbiasa.

Semua berhasil aku lewati, dari mulai tidur sendiri pergi sekolah sendiri, dan hal lainnya aku coba lakukan sendiri. Begitu beruntungnya mendapatkan orang tua yang tahu akan aku, mereka yang selalu bujuk rayu aku untuk bisa menjadi wanita dewasa, dengan nasihat-nasihat indah yang mampu menggerakkan hati anaknya untuk bangkit jadi anak dewasa dan mandiri.

Pada dasarnya semua orang tua menginginkan agar anaknya tumbuh menjadi anak dewasa yang tahu akan baik buruknya sesuatu. Bujuk rayu, bahkan nasihat orang tuaku sama halnya dengan orang tua di luar sana yang menginginkan seperti halnya orang tuaku terhadap aku.

Banyak orang bilang, usia 20 adalah usia yang matang. Masa dimana sudah tidak seharusnya bergantung pada orang tua, bukan lagi usia remaja yang merengek-rengek karena tidak dibelikan sesuatu. Usia yang seharusnya sudah mantap untuk menatap masa depan.

Pada dasarnya setiap manusia adalah makhluk sosial yang hidup membutuhkan manusia lain, namun bukankah manusia juga makhluk individu yang berproses membangun dirinya sendiri. Bayi lahir dari rahim ibu dengan bantuan orang lain, dokter atau bidan misalnya. Beranjak kanak-kanak manusia semakin membutuhkan orang tua yang bertanggung jawab atas dirinya.

Tak dapat dihindari mau tidak mau, cepat atau lambat, dengan persiapan atau tanpa persiapan, masa itu akan datang. Masa dimana sudah tidak bergantung lagi pada orang tua, teman maupun orang orang sekitar. Masa dimana aku, kamu dan kalian harus berjuang atas diri kita masing-masing

Satu hal yang ingin aku katakan, bahwa aku tidak menyesal menjadi anak yang kurang mandiri karena aku tidak terlambat untuk mencoba dan kini aku berhasil menjadikan diri aku sendiri sebagai anak yang kaya akan kemandirian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun