Dalam beberapa bulan ini virus corona atau covid- 19 telah mewabah ke seluruh dunia tidak terkecuali indonesia, dan kondisi ini memaksa kita semua untuk diam dirumah mengisolasi diri agar terhindar dari virus, semua aktivitaspun jadi terhambat,pandemi ini menuntut semua orang untuk beradaptasi dengan pola kerja baru  sekolah dan kampus menerapkan sistem belajar dari rumah atau pambelajaran secara online, dan para pekerjapun juga harus menyesuaikan diri untuk bekerja dari rumah ( work from home ). Â
Pemerintah mengeluarkan peraturan agar menstop kegiatan diluar rumah dihentikan sampai keadaan benar- benar aman terkendali dari pandemi ini, situasi ini membuat kaum milenial tercengang dan tidak bisa hanya berdiam diri saja,kaum milenial juga ikut berperan  menyebarluaskan kegiatan mereka seluas-luasnya sebagai dukungan ikut mencegah merebaknya virus tersebut. Kaum milenial tentu juga ikut menghindari budaya nongkrong di tempat keramaian, menjaga jarak, tidak melakukan kontak fisik ketika bertemu atau berkenalan, menggunakan masker ketika keluar rumah.
Selain itu, rajin mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik, mengkonsumsi makanan bergizi dan multivitamin, serta rajin berolahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Yang terpenting, jika tidak ada urusan mendesak untuk keluar rumah, lebih baik berdiam diri dengan tetap #DirumahAja. "Kegiatan milenial ini  dapat disebarkan ke semua orang melalui media sosial.
Kaum milenial juga aktif dalam membantu pemerintah dalam melakukan kegiatan sosial misalnya stt yang ikut menjaga posko penjagan covid- 19 di banjar masing- masing , ikut serta membantu dalam pembagian sumbangan  dan serta ikut berkeliling menyemprotkan cairan disinfektan di rumah- rumah are banjar  tempat tinggal mereka.
Tidak hanya itu saya sendiri sebagai mahasiswa akuntansi dan kaum milenial saya  juga menerapkan  dan membuat usaha sampingan yaitu berbisnis secara online, saya menerapkan ilmu apa yang saya peroleh dari kampus untuk mendapatkan  uang untuk membantu orang tua saya yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi, contohnya saya memberikan jasa percetakan foto palaroid murah dan juga menjual sembako, sarana persembahyangan dan juga buah- buahan seperti manggis dan jeruk dan saya jajakan di sosial media seperti instagram, facebook dan whatsap dan saya mengantarkan kerumah rumah pembeli karena di bali kita sangat memerlukan buah- buahan sebagai sarana persembahyangan ibu- ibu rumah tangga sangat berantusias untuk membeli dagangan saya, karena mereka tidak perlu lagi untuk pergi ke pasar dan berada di kerumunan.
 Dan kita juga bisa menjual apa yang dibutuhkan oleh masyarakat saat pendemi ini. misalnya menjual masker kain, handsenitizer dan frozen food karena frozen food juga banyak dibutuhkan orang-orang saat ini, mereka terpaksa menyimpan stock makanan agar intensitas keluar rumah bisa dikurangi, tetapi makanan yang kita jual harus bertahan lama dan praktis.
Atau kita juga bisa berbisnis ramuan herbal karena virus corona ini belum ada obatnya, tapi kita bisa mencegah penularannya dengan meminum jamu atau ramuan herbal alami lainnya yang mengandung bahan- bahan seperti kunyit, temulawak, jahe, kencur, dan daun sirih untuk meningkatkan sistem imun tubuh kita.
Para milenial yang pembisnis atau yang berjiwa sosial pasti dagangannya akan laku dan jiwa sosialnya akan dicontoh oleh orang- orang sekitarnya karena sifatnya yang kekinian, cepat dan stabil. Dan teknologi yang semakin maju akan dapat menemani millenial selama masa karantina. Diharapkan para millenial dapat melakukan hal positif lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia agar terus kuat dan menjaga komunikasi yang baik, serta tetap bekerja sama melawan dan mengurangi penyebaran Covid-19 di Indonesia.
