Mohon tunggu...
Putri kholidah A H
Putri kholidah A H Mohon Tunggu... Freelancer - TUGAS UTS PSIKOLOGI POLITIK

Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Analisis Peristiwa Wamena

22 Oktober 2019   18:57 Diperbarui: 22 Oktober 2019   19:03 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

peristiwa Wamena kembali terjadi pada tahun 2019. sebelummya peristiwa-peristiwa kerusuhan di Wamena sempat terjadi dari tahun 2000. peristiwa ini dipicu dengan adanya konten hoaks yang tersebar di media sosial terkait perkataan rasisme dari seorang guru terhadap muridnya. hal ini menyebabkan sejumlah masyarakat bertindak anarkis. terkait peristiwa ini, dipercaya ada oknum-oknum yang terlibat dengan mengembangkan hoaks tersebut dan menyebarkannya ke media sosial. karena situasi masyarakat semakin memanas, masyarakat bertindak dengan melemparkan batu dan membakar ke kantor Bupati. lingkungan di sekitar kantor juga tak luput dari sasaran  warga. fasilitas seperti mobil, toko, dan motor dirusak sehingga mengakibatkan kerugian. ada sekitar 2000 massa yang terlibat dalam aksi kerusuhan ini. selain itu, ada 33 orang yang meninggal dalam kerusuhan ini.

selama kerusuhan terjadi Presiden Jokowi menghimbau warga agar tidak mudah termakan oleh isu-isu Hoaks yang sering tersebar di media sosial. Jokowi juga menghimbau masyarakat agar tidak merusak fasilitas umum dan melakukan tindakan anarkis. tindakan  lain yahng sudah dilakukan oleh Presiden adalah dengan melibatkan TNI dan Kapolre agar aparat bertindak profesional dalam menangani kerusuhan yang terjadi. tindakan Presiden pada peristiwa Wamena ini merupakan strategi yang bersifat kompleks dan absolut meskipun prosesnya dinilai lambat dalam mengatasi kerusuhan yang terjadi. kepemimpinan Presiden Jokowi selama mengatasi permasalahan ini dinilai efektif dalam mengatasi kerusuhan yakni dengan menindak secara hukum orang yang menyebarkan hoaks di Wamena, meskipun seharusnya Presiden terlibat langsung dalam proses yang terjadi. presiden memilih untuk mengerahkan aparat dalam mengatasi konflik yang terjadi di Wamena. 

 terkait dengan masalah rasisme yang terjadi, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih kurang akan kesadaran demokrasi sehingga masalagh terkait rasisme seringkali terjadi di Indonesia. oleh karena itu perlunya agar masyarakat menyaring informasi dan berita dan dicari tahu kebenarannya dulu sebelum melakukan tindakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun