selamat malam semuanya, berjumpa lagi bersama rizki ihsan. saya akan berbagi cerita mengenai salah satu orang yang saya anggap sederhana tetapi, mengagumkan.
ketika saya jalan-jalan ke glodok bersama teman-teman kelas saya, saya menyempatkan diri untuk menulusuri jalan-jalan atau gang-gang kecil di glodok. sembari di dalam perjalanan saya bertemu dengan seorang kaligrafer yaitu, Bapak Akhwat. kesederhanaan dan bakat yang dimiliki beliau membuat saya tertarik untuk menulis dan berbagi cerita mengenainya.
Bapak Akhwat merupakan seorang penulis kaligrafi Tiongkok yang saat ini bekerja di sebuah toko di pasar Glodok, kalau kamu ngunjungin ke toko tersebut, kamu akan melihat sebuah toko yang sangat sederhana dengan banyak kayu-kayuan untuk pintu toko, kertas di mana-mana, dan tinta. Â bentuk tempat dia sangat sederhana tetapi menarik.
beliau memang tidak ada apanya dibanding kita-kita yang masih sangat muda dan penuh bakat. apalagi beliau sudah memasuki usia 71 tahun. dia memang tidak sama dengan kita-kita yang masih sangat muda selain membuat kaligrafi. tetapi, apakah menurut kalian membuat kaligrafi itu mudah? tidak juga. kamu bisa liat betapa banyaknya kertas-kertas yang berserakkan di lantai demi bentuk kesempurnaan keligrafi. kadang salah sedikit aja langsung buang dan ulangi lagi. disitulah letak kesuguhan hati beliau seolah-olah tidak mau berhenti bila gagal. kita bisa belajar dari beliau bagaimana menjalani suatu impian yang ingin diraih tanpa menyerah dan berhenti.
selain bakat membuat kaligrafi, Pak Akhwat mampu membiayai kedua anaknya di luar negeri yang saat ini sedang mengambil gelar S2. Namun kemampuan untuk membuat seni Kaligrafi tersebut hanya sampai kepada Bapak Akhwat saja. Kalau kalian berminat untuk berkunjung dan membeli karya-karyanya, silahkan aja datang ke glodok ya. #CreativeWriting #Jakartafoodadventure
