Mohon tunggu...
Minar Kartika Panjaitan
Minar Kartika Panjaitan Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai menulis, jalan jalan dan kegiatan sosial

Aktifitas wiraswasta, pengembangan masyarakat, menyukai travelling, menulis, ibu rumah tangga,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sulitnya Menjadi Seorang Ibu

6 Juni 2022   22:38 Diperbarui: 6 Juni 2022   22:58 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari ini aku merasa kesal pada diriku, aku merasa belum menjadi orangtua yang baik dan bijak.Manakala aku masih sering kurang terkontrol amarahnya ketika menghadapi anak anakku.

Aku merasa masih banyak belajar tentang kesabaran dan bagaimana menghadapi anak anakku. Maklum aku memang baru full di rumah untuk mengasuh mereka karena selama ini yang mengasuh mereka adalah pengasuh yg menjaga mereka saat aku bekerja. 

Aku bahkan tidak tahu bagaimana menghadapi mereka, bagaimana diriku  saat marah apa yag tidak kusuka, dan apa yang membuat mereka mengerti.

Aku terus belajar untuk bersabar, hari ini contohnya, saat akan tidur siang.Mereka bermain ke luar rumah aku sengaja mengijinkannya terutama kepada yang sulung karena dia baru saja ujian dan tentunya merasa jenuh dan capek, kupikir dengan memberikannya ijin bermain diluar membuat dia lebih rileks.

Jadilah dia bermain bola bersama adiknya. Permasalahnya adalah ketika saya ajak untuk tidur siang pada pukul 3 sore, saya minta mereka untuk cuci kaki dan tangannya karena sudah kotor.Lalu saya menggantikan pakaiannya karena sudah berkeringat.

Setengah jam setelah semua beres si sulung tetiba meminta untuk ke kamar mandi, jadilah dia dan adiknya kekamar mandi..saya kebetulan tidak ikut dan tinggal di kamar.Sekejap mereka di kamar mandi, langsung masuklah mereka ke ember berisi kain rendaman dengan busa busa, lalu basalah baju celana yang baru saja mereka pakai.

Maka aku yang melihat hal itu langsung marah, kesal dan suara yang meninggi.merekapun terkejut melihat reaksiku.aku kesal dan akhirnya mencubit kaki si sulung..maka nangislah dia masuk kamar dan tidur.

Sungguh aku menyesali peristiwa tersebut, namun memang saya sangat kesal karna baru saja mengganti dan membereskan semuanya dr tadi pagi,dimana tubuh juga sudah lelah

Saat tidur saya memeluk anak sulung saya dan minta maaf, saya jelaskan mengapa saya spontan melakukannya..walau dengan marah dia menutup mata dan akhirnya tidur siang.

Saya ingin mengatakan betapa sulitnya jadi orangtua dan terutama ibu, saya merasa masih gagal dan masih harus berbenah..berbagai cara saya ingin memikirkan bagaimana supaya kami makin dekat (bonding) bagaimana supaya anak anakku ini merasa bahwa saya sangat mencintai mereka..dan mereka patuh pada orangtuanya.

Pernah saya mendengar pada seminar parenting, kunci anak patuh pada kita adalah kalau dia merasa disayangi,merasa dicintai...maka secara otomatis anak.akan menurut pada kita.

Akh kiranya saya dan ibu2 dimanapun dapat membimbing dan membina anaknya di jalan yang benar dan tepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun