Mohon tunggu...
Milisi Nasional
Milisi Nasional Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Tulis

Baca, Tulis, Hitung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketahuan Curang, Mobil Surat Suara 'Terbakar'

11 April 2019   18:54 Diperbarui: 11 April 2019   19:02 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pemilu.tempo.co

Sebuah mobil penganggkut surat suara untuk Pemilu 2019 terbakar. Mobil pembawa logistik pemilu terbakar pada minggu lalu di Kinabalu. Penyebab kebakaran itu masih dalam penyelidikan. Logistik pemilu itu adalah untuk para WNI yang bekerja di perkebunan kelapa sawit dengan sistem kotak suara keliling (KSK).

Ada enam kotak suara dari tiga tempat KSK di wilayah kerja Perusahaan Sawit IJM. Sebanyak 900 surat suara terbakar saat dikirimkan dari Kinabalu ke Sandakan, Sabah, Malaysia.

Sehubung dengan terbakarnya mobil yang membawa kotak suara tersebut, di Malaysia juga telah ditemukan surat suara yang telah tercoblos, mayoritas surat suara yang tercoblos pada pasangan petahan Joko Widodo Ma'amin.

Mungkinkah kedua kejadian itu saling berkorelasi antar satu dan lainnya. Kecurangan pemilu di Malaysia tercium oleh Bawaslu, kemudian pihak yang melakukan kecurangan tersebut mengambil strategi dengan melakukan pembakaran pada mobil yang membawa logistik pemilu demi menghilangkan jejak, agar kecurangan tidak terlihat secara masif. 

Surat suara yang telah tercoblos ditemukan di Selangor, Malaysia. Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di sana mendapati langsung temuan ini dan melapor ke Panwaslu.

Ketua Panwaslu Kuala Lumpur, Yazza Azzahra mengatakan,"berdasarkan sampel yang kita ambil terdapat beberapa surat suara yang sudah dicoblos. Semuanya mayoritas mencoblos 01. Dan ada juga di Pileg untuk dari Nasdem. Dan ini sudah kami sampaikan ke Bawaslu"

Bahkan Calon legislatif PDIP Dapil 2 DKI, Masinton Pasaribu mengaku sudah mencium adanya praktik kecurangan dalam pemilihan umum yang dilangsungkan di Malaysia. Menurut Masinton di Malaysia ada sindikat yang biasa melakukian jual beli suara, "berdasr informasi yang saya kumpulkan dari teman-teman saya di sini, dari setiap Pemilu ke Pemilu itu ada sindikatnya. Jadi memang sangat rawan".

Saat ini pun beredar kabar bahwa pemungutan suara pemilu di Malaysia akan dihentikan, dikarenakan Bawaslu menemukan kecurangan berupa adanya penyelundupan surat suara dan surat suara yang telah tercoblos. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melalui Fritz Edward Siregar meminta proses pemungutan suara Pemilu 2019 di Malaysia dihentikan, "Kami akan meminta KPU menghentikan pemungutan suara di seluruh Malaysia untuk sementara".

Jelas potensi kecurangan yang terjadi di Malaysia adalah nyata adanya, ada oknum yang berupaya merusak jalannya Pemilu di Malaysia. Siapa oknumnya? Sampai saat ini belum ada keterangan yang lengkap dan jelas mengenai siapa yang terlibat dalam persekongkolan jahat dalam mencurangi Pemilu.

Tapi yang jelas sudah ada korban yang dirugikan, yaitu pasangan Prabowo-Sandi. Sebab suara mayoritas yang telah tercoblos adalah milik Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Jika sudah begini wajarkah bila ada mosi tidak percaya muncul pada penyelenggaraan Pemilu 2019? Mungkin ini yang dulu dibicarakan mengenai kecurangan yang secara masif, terstruktur dan sistematis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun