Mohon tunggu...
Milenia Kusumaningsih
Milenia Kusumaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

be human being

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kenapa Perjanjian Kerja Paruh Waktu Tertentu Bermasalah?

17 Mei 2023   16:20 Diperbarui: 17 Mei 2023   16:15 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustration by Milenia

Pekerja/buruh di dalam proses produksi barang dan jasa, tidak saja merupakan sumber daya tetapi  juga  sekaligus  merupakan  aset  yang  tidak  dapat  dipisahkan  dari  upaya  untuk  menjamin kelangsungan  usaha. Oleh  karena  itu,  hubungan  kerja  yang  telah  terjadi  perlu  dipelihara  secara berkelanjutan  dalam  suasana  hubungan  industrial  yang  harmonis,  dinamis,  berkeadilan,  dan bermartabat.

Pengakhiran hubungan kerja berarti bagi pekerja/buruh permulaan dari segala penderitaan, permulaan  dari  berakhirnya  mempunyai  pekerjaan,  permulaan  dari  berakhirnya  kemampuannya membiayai  keperluan  hidup  sehari-hari  baginya  dan  keluarganya,  permulaan  dari  berakhirnya kemampuannya menyekolahkan anak-anaknya, dan sebagainya. Pasal 28D ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa ‘Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja’. Pasal tersebut menunjukkan, bahwa setiap orang berhak  atas  pekerjaan,  dan  setelah  mendapatkan  pekerjaan harus berhak pula untuk terus bekerja.

Artinya, tidak diputuskan hubungan kerjanya pada waktu mendatang setelah ia mendapatkan pekerjaan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan merupakan salah satu undang-undang yang mengatur masalah ketenagakerjaan yang prinsipnya mengatur pembangunan ketenagakerjaan  sedemikian  rupa  sehingga  terpenuhi hak-hak  dan  perlindungan  yang  mendasar bagi tenaga-kerja dan pekerja/buruh serta pada saat  yang bersamaan dapat mewujudkan kondisi yang  kondusif  bagi  pengembangan  dunia  usaha. Dalam undang-undang  ini  diatur tentang cara membuat perjanjian-kerja, baik Perjanjian Kerja untuk Waktu Tertentu (PKWT) maupun Perjanjian Kerja untuk Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).

Berikut ini masalah yang timbul dalam perjanjian kerja waktu tertentu :

1. Perpanjangan Perjanjian Kerja

Suatu perjanjian kerja dapat diadakan untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu. Masalah perpanjangan tidak menjadi persoalan pada PKWTT karena perjanjian kerja macam ini terus  berjalan  hingga  perjanjian  kerja  berakhir.  UU  Nomor  13  Tahun  2003  tidak  mengatur tentang   perpanjangan   PKWTT,   karena   PKWTT   tidak   mungkin   ada   perpanjangan   karena pekerja/buruh  sudah menjadi pekerja tetap, lain halnya untuk PKWT

2. Akibat Peralihan Perusahaan

Perjanjian   kerja   baik   PKWT   maupun   PKWTT   tidak   berakhir   karena   meninggalnya pengusaha  atau  beralih nya  hak  atas  perusahaan  yang disebabkan  penjualan,  pewarisan,  atau hibah. Dalam hal terjadi pengalihan perusahaan, maka hak-hak pekerja/buruh menjadi tanggung jawab   pengusaha   baru,   kecuali   ditentukan   lain   dalam   perjanjian   pengalihan   yang   tidak mengurangi  hak-hak  pekerja/buruh.  Jika  pengusaha  orang  perseorangan  meninggal  dunia,  ahli waris pengusaha dapat mengakhiri perjanjian kerja setelah merundingkan dengan pekerja/buruh. Demikian  juga,  dalam  hal  pekerja/buruh  meninggal  dunia,  ahli  waris  pekerja/buruh  berhak mendapatkan  hak-haknya  sesuai  degan  peraturan  perundang-undangan  yang  berlaku  atau  hak-hak  yang  telah  diatur  dalam  perjanjian  kerja  ,  peraturan  perusahaan,  atau  perjanjian  kerja bersama (Pasal 61 UU No. 13  Tahun 2003).

3. Pengakhiran Perjanjian Kerja Secara Sepihak

Selanjutnya, apabila salah satu pihak dalam perjanjian mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya  jangka  waktu  yang  ditetapkan  dalam  perjanjian  kerja  waktu  tertentu,  maka  pihak yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja (Pasal 62 UU No. 13 Tahun 2003).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun