Mohon tunggu...
Miladisani A.U
Miladisani A.U Mohon Tunggu... -

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Assesmen dalam Menentukan Minat dan Bakat Siswa

18 Oktober 2018   02:45 Diperbarui: 18 Oktober 2018   03:29 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia pendidikan penilaian merupakan suatu hal yang penting. Karena dalam suatu tujuan pasti ada hasil yang ingin dicapai dan untuk mengetahui apakah suatu ketercapaian itu sudah sesuai dengan apa yang kita harapkan maka perlu adanya assesmen. 

Menurut Cronbach (1990) assesmen didefinisikan sebagai suatu prosedur sistematik untuk mengobservasi dan mendeskripsikan perilaku (sampel perilaku) dengan menggunakan skala numerik atau ketegori yang ditetapkan. 

Sedangkan Smith (2002) memberikan pengertian assesmen sebagai suatu penilaian yang komprehensip dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran.

Kegiatan assesmen dalam bimbingan konseling meliputi 2 (dua) bidang pokok, yaitu :

  • Assesmen lingkungan, terkait dengan kegiatan mengidentifikasi harapan Sekolah/Madrasah dan masyarakat (orang tua peserta didik), sarana dan prasarana pendukung program bimbingan, kondisi dan kualifikasi konselor, dan kebijakan pimpinan Sekolah/Madrasah.
  • Assesmen kebutuhan atau masalah peserta didik,  menyangkut karakteristik peserta didik, seperti aspek-aspek fisik (kesehatan dan keberfungsiannya), kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, minat-minatnya (pekerjaan, olah raga, seni, jurusan, dan keagamaan), masalah-masalah yang dialami, dan kepribadian, atau tugas-tugas perkembangannya, sebagai acuan dasar untuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling.

Asesmen dalam rangka memahami diri konseli menggunakan dua teknik dasar yaitu teknis tes dan teknik non tes. 

Assesmen teknik tes hanya digunakan oleh sebagian konselor yang telah memiliki sertifikasi untuk menggunakan assesmen teknik tes psikopedagogis. Adapun pengertian assesmen teknik tes menurut Cronbach (1960) menyatakan tes merupakan prosedur sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih, dan pada tahun (1970-1997) beliau menyempurnakan pengertian tes sebagai prosedur sistematis yang digunakan untuk mengobservasi dan menggambarkan tingkah laku dengan menggunakan bantuan skala angka atau kategori tertentu. Jenis- jenis assesmen teknik tes yaitu :

  • Tes kecerdasan (inteligensi), Adalah tes untuk mengukur kecerdasan, kemampuan umum (IQ) konseli yang dipandang sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Misalnya dalam tes masuk kelas unggulan atau akselerasi. Sekolah akan memberikan tes IQ untuk peserta didiknya dalam proses penyaringan untuk menghasilkan peserta didik (siswa) yang diharapkan.
  • Tes bakat, Konsep bakat muncul ada rasa tidak puas terhadap hasil tes inteligensi yang hanya mengukur kemampuan umum dan menghasilkan skor berupa IQ. Tes bakat digunakan untuk mengetahui bakat yang ada dalam diri seseorang. Misalnya untuk mengasah kemampuan siswa dalam bidang non-akademik seperti olahraga, kesenian dan lain-lain. Secara lahiriyah peserta didik tersebut sudah mempunyai bakat, sehingga hanya perlu pengembangan.
  • Tes minat, Adalah tes mengungkap kecenderungan aspek-aspek individu yang bersifat non-kemampuan, seperti kecenderungan reaksi emosi, sikap, sosiabilitas dan sebagainya. Tes ini merupakan tes yang mengukur kegiatan/kesibukan macam apa yang paling disukai seseorang. Misalnya seseorang berminat mengikuti ekstra olahraga basket namun ia belum bisa, akan tetapi dia punya kemauan yang tinggi untuk belajar. Dan ia terus menerus melakukan kegiatan tersebut sehingga itu merupakan salah satu kecenderungan yang ia minati.

Assesmen teknik non tes paling banyak digunakan oleh konselor karena lebih sederhana. Jenis-jenis assesmen teknik non tes yaitu :

  • Daftar Cek Masalah (DCM) merupakan daftar cek yang khusus disusun untuk merangsang atau memancing pengutaraan masalah atau problem yang dialami seorang peserta didik.
  • Alat Ungkap Masalah (AUM) merupakan salah satu jenis non tes yang digunakan konselor untuk mengungkapkan masalah-masalah yang dialami peserta didik dalam proses pembelajaran.
  • Wawancara merupakan suatu teknik memahami individu dengan cara melakukan komunikasi langsung antara konselor dengan konseli untuk mendapatkan keterangan atau informasi yang diinginkan.
  • Observasi atau pengamatan yaitu teknik memahami individu dengan cara mengamati. Mengamati bagaimana peserta didik dalam proses belajar dan bagaimana latar belakang siswa sehingga guru BK mampu menilai seperti apa peserta didik tersebut.
  • Angket yaitu salah satu alat pengumpul data dalam bentuk serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang diajukan pada responden.

Ketika seorang konselor sudah mampu melakukan assesmen dengan baik dan benar. Dan mampu menciptakan komunikasi yang harmonis antara konselor dan konseli maka minat dan bakat siswa mampu teridentifikasi dan dapat mengarahkan serta membimbing siwa dalam menyongsong kehidupan di masa mendatang. Karena assesmen merupakan tolak ukur dalam suatu program perencanaan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun