Mohon tunggu...
Mikael Wijaya
Mikael Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Siswa SMA Kolese Loyola

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengambilan Plasma Nutfah, Pembajakan Biologis?

24 Agustus 2019   18:39 Diperbarui: 24 Agustus 2019   19:07 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Jadi, dapat disimpulkan berdasarkan sumber-sumber valid yang ada bahwa pengambilan plasma nutfah oleh negara maju terhadap negara-negara lain adalah hal yang etis dan benar untuk dilakukan karena saling memberikan keuntungan bagi masing-masing negara di semua pihak dan juga dalam usaha pelestarian tanaman global. 

Plasma nutfah adalah aset biologis berharga yang sebaiknya dapat digunakan secara terbuka untuk dikembangkan secara maksimal sehingga dapat memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi manusia di seluruh dunia.

Daftar pustaka:

Irnaningtyas. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. 2017. Jakarta: Erlangga.

Bhatia, Saurabh. dkk. 2015. Modern Applications of Plant Biotechnology in Pharmaceutical Sciences. London: Elsevier.

Cary Fowler, Melinda Smale, dan Samy Gaiji. 2000. Germplasm Flows Between Developing Countries and the CGIAR: An Initial Assessment.

   Diunduh dari 1 fao.org

Matsuoka, Yoshihiro. dkk. 2002. A single domestication for maize shown by multilocus microsatellite genotyping.

   Diunduh dari 2 

3 ifpri.org

4 sciencedirect.com

5 sciencedirect.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun